Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

BTN Tarik Diri dari FLPP

Adhi daryono
13/7/2017 07:35
BTN Tarik Diri dari FLPP
(ANTARA)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menurunkan target pembiayaan perumahan bersubsidi dari 345 ribu unit menjadi 279 ribu unit.

Penurunan itu terkait dengan penarikan diri dari Bank Tabungan Negara (BTN) yang memilih tidak menyalurkan pembiayaan perumahan menggunakan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

BTN memilih lebih berkonsentrasi menyalurkan pembiayaan perumahan menggunakan skema subsidi selisih bunga (SSB).

Dengan demikian, tahun ini jumlah kredit pemilikan rumah (KPR) menggunakan SSB sebesar 239 ribu unit dan KPR FLPP sebesar 40 ribu unit.

"Dia (Bank BTN) bilang ingin fokus ke SSB. Jadi dia engak mau ambil dobel tahun ini,"ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Lana Winayanti seusai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR, kemarin.

Sebelumnya pemerintah menargetkan pembiayaan perumahan bersubsidi sebesar 345 ribu unit dengan pembiayaan FLPP sebesar 120 ribu dan SSB 225 ribu.

Anggaran untuk KPR FLPP turun dari semula Rp9,7 triliun menjadi Rp3,1 triliun.

Namun, penurunan tersebut dikompensasi dengan kenaikan porsi SSB dari semula Rp312 miliar menjadi Rp615 miliar.

Lana yakin perubahan komposisi anggaran ini tetap dapat menjamin kebutuhan subsidi terhadap semua produksi rumah bagi MBR yang dibangun pengembang.

Perubahan komposisi anggaran tersebut akan diatur dalam APBN-P Tahun 2017.

Bank Lain Siap

Meski BTN tidak berperan serta lagi dalam menyalurkan KPR FLPP di tahun 2017, masih ada 29 bank yang terdiri dari 7 bank umum dan 22 bank pembangunan daerah (BPD) yang akan menyalurkan FLPP.

Bank umum yang menjadi penerbit KPR bersubsidi ialah Bank BRI (konvensional dan syariah), Bank Mandiri (konvensional), Bank BNI, Bank Artha Graha, Bank BTPN dan Bank Mayora.

Adapun, BPD yang berpartisipasi ialah Bank Sumut, Bank Riau Kepri, Bank Jambi, Bank Sumselbabel, Bank Nagari, Bank Kalteng, Bank Kalsel, Bank Kaltim, Bank BJB, Bank Jateng, Bank Jatim, Bank BPD DIY, Bank NTB, Bank NTT, Bank Sultra, Bank Sulutgo, Bank Sulselbar, Bank Kalbar, BJB Syariah, BPD Papua, BPD Sulteng, dan BPD Bali.

Hingga semester I tahun ini pencapai-an pembiayan perumahan dengan FLPP sebanyak 5.897 unit.

Lana memastikan, BTN akan kembali ikut serta dalam skema FLPP tahun depan. Sebab, kemampuan KPR FLPP bank di luar BTN sangat kecil.

"FLPP besar sekali 120 ribu. Bank bank di luar BTN sepert BPD, BRI, Mandiri kapasitasnya 40 ribu," tutup Lana.

Selain akibat BTN yang mundur dari pembiayaan FLPP pada tahun ini, penurunan target FLPP dar 120 ribu unit ke 4o ribu unit juga disebabkan juga belum cairnya anggaran untuk pembiayaan FLPP dari Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan.

"Uangnya untuk SSB baru cair Mei. Sedangkan FLPP belum cair sampai sekarang, akanya kita kinerjanya rendah," tutup Lana. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik