Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PT Indo Premier Sekuritas meluncurkan aplikasi Ipotpay yang merupakan platform keuangan teknologi finansial atau biasa disebur fintek (financial technology) yang secara otomatis menempatkan dana nasabah di reksa dana pasar uang.
“Layanan Ipotpay akan secara otomatis menempatkan dana nasabah di reksa dana pasar uang dengan imbal hasil setahun terakhir berada pada kisaran 7%-9%,” ujar President Director PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The di Jakarta, Senin (3/7).
Ia mengatakan penempatan dana nasabah di reksa dana pasar uang didasari tingkat risiko yang rendah. Selain itu, karakteristik produk reksa dana pasar uang juga paling mirip dengan tabungan atau deposito perbankan.
Melalui platform keuangan itu, jelasnya, imbal hasil yang diperoleh nasabah akan lebih baik jika dibandingkan dengan produk perbankan.
Layanan aplikasi tersebut sekaligus menjawab keinginan masyarakat untuk memperoleh imbal hasil yang maksimal.
Ia mengemukakan aplikasi Ipotpay bisa untuk semua transaksi, mulai dari bayar kartu kredit, listrik, BPJS, atau beli voucer pulsa, top-up e-wallet hingga transfer yang dapat dilakukan secara da-ring online dan bebas waktu dan biaya.
“Selain itu, Ipotpay juga menawarkan fleksibilitas bagi nasabah untuk bisa melalukan transaksi lainnya seperti membayar tagihan bulanan, membeli pulsa hingga, transfer tanpa limit di hari yang sama,” ujarnya.
Moleonoto The menjelaskan bahwa Ipotpay berbeda dengan e-wallet dan platform lainnya karena seluruh transaksi dan penempatan dana di Ipotpay terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain itu, Ipotpay juga menggunakan sistem keamanan SSL 256 bit dan three layer security (password, secure PIN, dan OTP) untuk memastikan bahwa transaksi yang dilakukan sepenuhnya aman.
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Fakhri Hilmi, mengatakan inovasi teknologi finansial (fintech) di Indonesia mulai berkembang pesat meski belum secara optimal meningkatkan akses keuangan masyarakat.
“Kami masih terganggu dengan hasil statistik terkait pemahaman masyarakat yang rendah sekali tentang pasar modal. Kurang dari 1%,” katanya.
Ia mengharapkan bahwa perkembangan fintech di dalam negeri dapat mendorong tingkat pemahaman masyarakat terhadap jasa keuangan, terutama pasar modal terus meningkat. (Ant/S-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved