Pembangunan Hotel Harus Jaga Kearifan Lokal

MENTERI Pariwisata M Arief Yahya, menjaga kearifan dan budaya lokal, merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam pendirian hotel di Indonesia.

"Menjaga kearifan dan budaya lokal, itu syarat wajib. Karena sektor pariwisata harus berangkat dari cerminan budaya bangsa. Makanya perwujudan bangunan merupakan cerminan dari arsitektur Nusantara," kata Arief Yahya saat peresmian El Royale Hotel & Resort Banyuwangi bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widiatmoko, di Banyuwangi, kemarin.

Ditambahkannya, keberadaan sektor pariwisata harus bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat.

Karena itu, sektor wisata harus dibangun dengan dasar untuk menyejahterakan masyarakat di sekitarnya.

Arahan Menpar itu telah dijalankan El Royale Hotel & Resort Banyuwangi.

Hotel berbintang empat itu berkomitmen menjaga dan melestarikan budaya serta kearifan lokal dalam menjalankan usahanya.

Hal itu tampak dalam arsitektur bangunan dan interior hotel yang ditata mirip rumah khas suku Osing.

Pemilik El Royale Hotel & Resort Banyuwangi, Intan Nur Cahya, mengatakan pihaknya sangat mengutamakan masyarakat sekitar untuk direkrut sebagai tenaga kerja.

"Sebanyak 90% dari tenaga kerja kami adalah warga Banyuwangi. Bahkan untuk posisi general manager, kami tidak menggunakan orang asing. Karena banyak orang dari bangsa kita sendiri yang memiliki kemampuan untuk itu," ujar Intan.

El Royale Hotel & Resort Banyuwangi, terletak di Jl Raya Jember Km 7 Banyuwangi, berdiri di atas lahan seluas 2,3 hektare dan memiliki 160 kamar.

"Lokasi kami juga strategis, sangat mudah diakses berbagai sarana transportasi," pungkas Intan. (AB/E-1)