Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Harga Rumah di Pinggiran Jakarta Stagnan

MI
30/5/2017 10:52
Harga Rumah di Pinggiran Jakarta Stagnan
(ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

HARGA rumah di kawasan Bekasi, Depok, dan Bogor sepanjang kuartal I-2017 masih belum naik secara signifikan. Data Rumah.com Property Index menunjukkan, dari ketiga wilayah tersebut, median harga rumah masih berada di bawah Rp7,5 juta per meter persegi.

Dengan infrastruktur yang terus berkembang, harga perumahan di kawasan Bekasi relatif lebih tinggi daripada dua wilayah lain. Sepanjang 2016, Bekasi mengalami kenaikan median harga di setiap kuartal rata-rata 2,16%.

Namun, pada kuartal I-2017, Bekasi tidak mengalami kenaikan sehingga stagnan di median harga Rp7,5 juta per meter persegi. Kestabilan harga di pinggir timur Jakarta ini kemungkinan disebabkan infrastruktur Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung-Melayu) yang direncanakan beroperasi akhir tahun ini.

Selain itu, pembangunan light rail transit Bekasi-Cawang mendorong minat para pencari hunian untuk melirik Bekasi. Saat ini sudah terlihat indikasi kenaikan harga untuk rumah di kisaran Rp350 juta hingga Rp600 juta.

"Median harga di rentang tersebut masih sekitar Rp6,06 juta per meter persegi pada kuartal IV-2016, tapi pada kuartal I-2017 mencapai Rp6,15 juta per meter persegi," kata Country Manager Rumah.com, Wasudewan.

Sementara itu, median harga rumah di kawasan Depok masih berada pada kisaran Rp6 juta per meter persegi. Pada akhir tahun lalu, terjadi kenaikan median harga sekitar 6,48%. Namun, pada kuartal pertama tahun ini, median harga rumah di Depok kembali pada level Rp6,25 juta per meter persegi.

Pembangunan Tol Depok-Antasari (Desari) serta masuknya pengembang besar ke Depok seperti Agung Podomoro Group yang mengembangkan proyek bernilai triliunan rupiah diprediksi dapat meningkatkan pamor Depok pada saat ini

Secara keseluruhan median harga rumah di Bogor juga mengalami penurunan pada kuartal IV-2016 dan kuartal I-2017. Dari harga Rp6,04 juta per meter persegi menjadi Rp5,89 juta per meter persegi.

Sementara itu, rumah pada kisaran Rp800 Juta-Rp1 miliar di Bogor tercatat mengalami kenaikan harga pada kuartal I-2017, dengan median harga mencapai Rp7,36 juta per meter persegi. Angka tersebut naik 0,54% dari Rp7,32 juta per meter persegi pada kuartal IV-2016.

Pembangunan LRT untuk Bogor diharapkan dapat menjadi magnet penting untuk mendorong minat para pencari hunian terhadap daerah itu, khususnya bagi para komuter yang bekerja di Jakarta.

Namun, Bogor juga memiliki kawasan industri seperti Cibinong Center Industrial Estate dan Bogorindo sehingga kawasan itu juga menarik bagi pekerja di kawasan tersebut.

"Karena itu, akan adanya Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) akan sangat menarik bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi ke arah Sukabumi. Tol ini bisa menghemat waktu tempuh akibat kemacetan saat ini yang bisa memakan waktu 4-5 jam menjadi sekitar 1 jam saja," ujar Wasudewan. (Gnr/S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya