Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ASIAN Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman senilai $600 juta untuk mendukung Indonesia meningkatkan sistem irigasinya guna memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi kemiskinan di daerah perdesaan.
Program Pembangunan dan Pengelolaan Irigasi Partisipatif Terpadu akan membiayai program peningkatan irigasi di 74 kabupaten di Indonesia. Dukungan ADB akan difokuskan untuk meningkatkan sistem irigasi, operasi, pemeliharaan, dan pemberian air ke petani.
"Program ini akan membantu petani di berbagai kabupaten tersebut dengan meningkatkan penyampaian air ke lahan pertanian mereka," kata Spesialis Sumber Daya Air di ADB Eric Quincieu, dalam keterangan resmi, Jumat (19/5).
"Ini adalah upaya untuk meningkatkan pendapatan dan mata pencaharian masyarakat perdesaan, sekaligus membantu Indonesia mewujudkan pertanian berbasis irigasi yang berkelanjutan dan lebih produktif."
Meskipun terjadi tren positif dalam produksi pertanian, Indonesia masih mengalami kenaikan impor pangan, harga pangan domestik yang tinggi, dan kekurangan pangan secara sporadis. Ketersediaan air untuk pertanian irigasi tidak menentu di banyak daerah.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang bertanggungjawab terhadap infrastruktur irigasi, pada 2014 memperkirakan hanya 55% sistem irigasi di Indonesia berfungsi dengan kapasitas penuh. Hal itu berdampak pada berkurangnya hasil panen dan intensitas tanam. Perubahan iklim semakin menghambat upaya Indonesia dalam meningkatkan produksi pangan.
Dukungan ADB akan berfokus pada peningkatan kinerja sistem irigasi di kabupaten yang menjadi target program, dan memperkuat pengelolaan irigasi.
Dukungan juga akan diberikan untuk meningkatkan partisipasi petani, sehingga akan membantu meningkatkan pemberian air. Guna memastikan keberlanjutan, program ini akan membantu meningkatkan pengelolaan aset, penganggaran, dan perencanaan infrastruktur irigasi. Program ini akan memperkenalkan teknologi mutakhir dan langkah-langkah pemulihan dampak iklim guna meningkatkan pemberian layanan irigasi, termasuk layanan pengelolaan air.
Program ini dilengkapi dengan pembiayaan dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) melalui Kementerian Pertanian untuk
meningkatkan penyampaian layanan pertanian, yang bertujuan untuk memaksimalkan manfaat dari perbaikan irigasi.
ADB, yang berbasis di Manila, bekerja untuk mengurangi kemiskinan di Asia dan Pasifik melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pertumbuhan yang menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan integrasi kawasan.
Didirikan pada 1966, ADB selama 50 tahun telah berperan serta sebagai mitra pembangunan di kawasan ini. ADB dimiliki oleh 67 anggota dengan 48 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik. Pada 2016, total bantuan ADB mencapai U$31,7 miliar, termasuk US$$14 miliar dalam bentuk pembiayaan bersama (cofinancing). (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved