Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Produksi Perikanan Budi Daya Meningkat

10/5/2017 09:00
Produksi Perikanan Budi Daya Meningkat
(ANTARA)

KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat kenaikan produksi perikanan budi daya pada kuartal I tahun ini. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, produksi perikanan budi daya naik 3,11% dari 3,85 juta ton menjadi 3,97 juta ton selama Januari-Maret 2017.

Sementara itu, realisasi nilai produksi perikanan budi daya mencapai Rp30,9 triliun. Angka itu meningkat 37% dari kuartal I tahun lalu yang sebesar Rp22,5 triliun. "Angka nilai tukar usaha pembudi daya ikan (NTUPI) selama kuartal I 2017 sebesar 109,8 yang mengindikasikan bahwa usaha budi daya tergolong efisien," ucap Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Slamet Soebjakto dalam keterangan resmi, Selasa (9/5).

Slamet menargetkan produksi perikanan budi daya bisa makin naik dengan program prioritas tahun ini. Program tersebut berupa pemberian 100 juta benih untuk pembudi daya di 34 provinsi, revitalisasi keramba jaring apung (KJA) sebanyak 250 unit di 8 kabupaten/kota, dan asuransi pembudi daya ikan untuk 3.300 hektare lahan di 13 provinsi.

Selain itu, pengembangan minapadi seluas 210 hektare di 9 kabupaten/kota, ekskavator 48 unit di 22 kabupaten/kota, revitalisasi tambak di 20 kabupaten/kota, program gerakan pakan mandiri di 20 kabupaten/kota, pengembangan budi daya lele sistem bioflok di 60 kabupaten/kota, dan pengembangan budi daya laut lepas pantai (offshore aquaculture).

Kendati meningkat, Slamet berharap peningkatan produksi perikanan budi daya semestinya dibarengi kenaikan konsumsi ikan oleh masyarakat. Dengan begitu, sektor perikanan bisa ikut menopang ketahanan pangan nasional. "Kita punya PR (pekerjaan rumah) bagaimana meningkatkan produksi untuk mencukupi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat," imbuh Slamet. (Jes/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik