Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Nilai Ekonomi Digital Capai US$130 M pada 2020

Dero iqbal mahendro
10/5/2017 08:40
Nilai Ekonomi Digital Capai US$130 M pada 2020
(ANTARA /MUHAMMAD IQBAL)

PEMERINTAH memandang ekonomi digital sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi di masa mendatang. Besar-an ekonomi digital di Indonesia akan mencapai 11% total gross domestic product (GDP) pada 2020 yang nilainya sekitar US$130 miliar.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan potensi ekonomi digital sangat besar. Terutama didukung pertumbuhan bisnis belanja online atau e-commerce di Indonesia yang dalam beberapa tahun terus berkembang.

"Pemerintah saat ini sedang fokus membangun negara ini dengan tema memeratakan ekonomi Indonesia. Jadi bagaimana jika ini dikaitkan dengan teknologi, dengan e-commerce," kata Rudiantara di Indonesia e-Commerce Summit dan Expo (IESE) 2017 di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (9/5).

Keinginan pemerintah tersebut didukung Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA). Ketua Umum idEA, Aulia Marinto, menyebutkan bahwa pertumbuhan e-commerce di Indonesia sangat besar bahkan menjadi hal yang sangat menarik bagi perusahaan e-commerce dunia untuk bisa berbisnis di Tanah Air.

"Dengan jumlah penduduk yang besar, sektor e-commerce Asia Tenggara memiliki potensi yang bagus. Perusahaan raksasa seperti e-Buy, Alibaba, tertarik masuk ke Indonesia. Maka tidak berlebihan 2016 merupakan tahun pembuka dan 2017 sebagai tahun utama bagi e-commerce," jelas dia.

Ia menambahkan, pada tahun ini pemain e-commerce baik lokal maupun regional menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Itu dapat dilihat dari berbagai inovasi yang dikembangkan para pelaku e-commerce.

Bank harus adaptif

Rudiantara mengingatkan pihak perbankan untuk bisa beradaptasi terhadap perubahan pola yang terjadi dalam digital ekonomi, terutama dengan mulai merambahnya perusahan financial technology (fintech) ke dalam payment system. Bank tidak perlu khawatir dengan perkembangan yang ada, tapi justru seharusnya muncul pertama untuk bisnis tersebut.

"Bank harus bersiap mengubah pola bisnis yang konvensional, dengan consumer banking beralih ke fintech. Nasabah ke depannya tidak bisa lagi dilayani dengan cara konvensional seperti sekarang dengan cabang dan teller," terang Rudiantara.

Perkembangan ekonomi digital juga membawa dampak positif bagi pelaku usaha pengirimanan. Shopee, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce di Indonesia, menggandeng PT Pos Indonesia untuk memberikan pelayanan terbaik bagi perkembangan UKM di Indonesia. Shopee menawarkan layanan gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia bagi UKM.

"Kami optimistis kolaborasi kami dengan PT Pos dapat diterima secara positif oleh pengguna dan melengkapi pilihan jasa pengiriman," terang CEO Shopee Chris Feng.

Dirut PT Pos Indonesia, Gilarsi W Setijono, menjelaskan kolaborasi kedua perusahaan mendukung pertumbuhan sektor e-commerce. "Dengan kolaborasi ini pengguna dapat memanfaatkan jaringan logistik kami yang luas serta sistem pelacakan selama 24 jam di seluruh pelosok Indonesia," terang Gilarsi. (MTVN/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik