Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

PGN Bagikan Dividen Rp1,82 Triliun

Dero Iqbal Mahendra
05/5/2017 07:30
PGN Bagikan Dividen Rp1,82 Triliun
(ANTARA/ERWIN)

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) memutuskan untuk membagikan dividen tahun buku 2016 sebesar Rp1,82 triliun atau setara Rp75,18 per lembar saham kepada pemerintah dan para pemegang saham.

“Sedangkan sisanya menjadi laba tertahan yang nantinya dipergunakan untuk mendukung kegiatan dan operasional perusahaan,” ungkap Komisaris Utama PGN Fajar Harry Sampurno seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), di Jakarta, Kamis (4/5).

Fajar melanjutkan dalam pemulihan ekonomi, selama 2016 lalu PGN telah menyalurkan gas bumi sebanyak 1.599 milion standard cubic feet per day (MMSCFD). Jumlah tersebut tumbuh dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 1.591 MMSCFD.

Untuk volume migas distribusi (niaga gas bumi) mencapai sebesar 803 MMSCFD atau naik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 802 MMSCFD dengan volume transmisi sebesar 795 MMSCFD.

Berdasarkan hal itu, kinerja PGN 2016 mampu membukukan pendapatan bersih sebesar US$2.935 juta. Adapun laba operasi pada 2016 mencapai US$444 juta dengan EBITDA di 2016 sebesar US$807 juta. Sehingga laba bersih perusahaan mendapatkan US$304 juta atau sekitar Rp4,04 triliun (kurs Rp13.308/US$).

Sepanjang 2016, infrastruktur pipa gas PGN juga bertambah 252 km dengan posisi saat ini sudah mencapai lebih dari 7.278 km atau setara dengan 80% pipa gas bumi hilir nasional. Pengembangan dilakukan untuk perluasan akses gas bumi dan peningkatan layanan ke depannya.

“Untuk capex (belanja modal) PGN secara konsolidasi semuanya mencapai US$500 juta pada tahun ini,” terang Direktur Keuangan PGN Nusantara Suryono.

Sumber dana capex itu, jelas dia, berasal dari rencana anak usaha Saka Energi Indonesia yang akan menerbitkan obligasi valas. Hasil perolehan penerbitan obligasi akan digunakan untuk refinancing dan sisanya masuk pada Capex konsolidasian. “Dari penggalangan dana anak usaha sebagian dikembalikan ke kami dan itu kami pakai untuk capex,” tutur Nusantara.

Saat ini PGN sedang mengerjakan proyek pipa distribusi gas di wilayah Sumatra bagian tengah sepanjang 123 km pipa laut dan fasilitasnya untuk kepulauan Riau sepanjang 5 km. Selain itu PGN juga mengembangkan jaringan infrastruktur gas lain di Jawa Barat dan Surabaya, Jawa Timur.


Dirut baru

Pada RUPST itu, selain menyepakati pembagian dividen, juga mengubah jajaran direksi dan komisaris. Perseroan memutuskan Jobi Triananda Hasjim yang sebelumnya Direktur Utama PT Rekayasa Industri (Rekin), diangkat sebagai Direktur Utama PGN menggantikan Hendi Prio Santoso. Hendi menjabat pimpinan perusahaan gas pelat merah itu sejak Juni 2008.

Selain itu, perseroan juga menunjuk Gigih Prakoso sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis menggantikan M Wahid Sutopo, serta Desima Equalita Siahaan sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum menggantikan Hendi Kusnadi.

Adapun, untuk tiga direksi lainnya tidak berubah yakni Dilo Seno Widagdo (direktur infrastruktur dan teknologi), Nusantara Suyono (direktur keuangan), dan Danny Praditya (direktur komersial).
Perubahan juga terjadi pada jajaran komisaris, terdapat satu nama baru yakni, Hendrika Nara Oslai yang menggantikan Tirta Hidayat. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya