Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PEMERINTAH sebagai pemegang saham mayoritas PT Garuda Indonesia Tbk mengganti Direktur Utama (Dirut) Arief Wibowo dengan Pahala Nugraha Mansury.
Pahala yang merupakan Direktur Finance dan Treasury Bank Mandiri ditugasi untuk membenahi keuangan dan operasional Garuda Indonesia.
Komisaris Utama Garuda Jusman Syafii Djamal mengatakan bahwa saat ini Garuda memiliki dua tantangan, yakni operasional dan finansial.
"Dengan armada yang tumbuh besar di situ ada beban biaya. Jadi, tepat bila menteri BUMN mengambil latar belakang orang finansial," ujar Jusman saat ditemui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Garuda, Rabu (12/4).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada 2016, laba Garuda merosot tajam 88% menjadi US$8,069 juta atau setara Rp124,5 miliar. Penurunan itu terjadi di tengah kenaikan tipis pendapatan menjadi US$3,89 miliar.
Beban keuangan Garuda mengalami tekanan akibat kenaikan harga avtur dan beban operasional lainnya.
Masuknya Pahala ke jajaran direksi Garuda seperti mengulang kisah yang sama saat Dirut Emirsyah Satar masuk ke Garuda.
Emirsyah merupakan mantan bankir.
Tantangan yang dihadapi Emirsyah saat itu ialah juga terkait operasional dan keuangan Garuda.
Kinerja keuangan
Manajemen baru Garuda akan bekerja cepat untuk membenahi kondisi perusahaan.
Bahkan Pahala langsung hadir seusai pengumuman dirinya menjadi dirut Garuda.
Pahala mengatakan bahwa manajemen dalam jangka dekat akan fokus pada perbaikan kinerja keuangan dan operasional.
Hal ini dilakukan bersamaan dengan tugas lainnya, yakni menyiapkan migrasi penerbangan internasional ke terminal tiga serta menghadapi momen besar seperti Ramadan dan musim haji mendatang.
"Tentunya kita perlu ada program jangka pendek 3-6 bulan, kemudian 1 tahun, dan selanjutnya 3-5 tahun. Pertama, kita berusaha memastikan kondisi operasional dan keuangan dari perusahaan menjadi semakin kuat dan profitable," kata Pahala.
Ia bersama tim akan melihat biaya yang bisa di-review ulang dan meninjau kembali operasional, fleet, dan rute.
"Kami juga ingin memastikan persentase dari rute yang dimiliki Garuda yang profitable harus meningkat dan itu juga menjadi salah satu fokus ke depan," ujarnya.
Sebagai bankir, dia melihat bisnis airlines saat ini perlu memastikan profitabilitas keuangan. Penerapan yang optimal terutama dari sisi biaya perlu di-review ulang untuk fleet, biaya bahan bakar, maintenance, dan lainnya.
"Yield per passanger atau revenue per penumpang di industri ini mengalami penurunan signifikan karena persaingan. Tentunya salah satu yang ingin kita coba lihat dari biaya apa yang bisa dioptimalkan. Sekali lagi ini harus melibatkan seluruh jajaran Garuda," tandasnya.
Dia menambahkan arahan dari pada pemegang saham agar kinerja keuangan dari Garuda bisa ditingkatkan agar mampu bersaing meningkatkan pangsa pasar, baik itu domestik maupun internasional.
Pemegang saham juga meminta sinergi antara Garuda dan Citilink dan juga BUMN lainnya agar terintegrasi. (E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved