Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mempersiapkan investasi sekitar US$25 miliar untuk mempercepat pembangunan infrastruktur gas.
“Ini untuk mendukung target bauran energi sebesar 26% dari natural gas pada 2025. Estimasi investasi sekitar US$25 miliar ini berbentuk new capital expenditure investment (belanja modal). Kami bangun jaringan transmisi dan distribusi baru selain yang berbentuk virtual pipeline, yaitu terminal untuk bisa menerima LNG,” ujar Dirut PGN Hendi Prio Santoso di sela Indonesia Energy Conference, di Jakarta, Selasa (11/4).
Dengan investasi itu, hingga 2025 PGN menargetkan pembangunan jaringan pipa gas sepanjang 15.238 km, fasilitas liquefaction (pencairan) gas sebanyak 14 unit, dan fasilitas regasifikasi 74 unit. Untuk distribusi gas, PGN menargetkan pembangunan 750 stasiun pengisian BBG dan lebih dari 2,8 juta sambungan rumah jaringan gas rumah tangga.
Terkait dengan pembangunan virtual pipeline, Hendi menjelaskan itu amat berguna di masa depan karena lebih fleksibel dalam menjangkau suplai gas. Tak hanya dari lapangan yang sudah berproduksi, virtual pipeline juga bisa dimanfaatkan untuk mengaliri gas dari impor.
“Di masa depan (virtual pipeline) tidak hanya mengandalkan lapangan yang dedicated, tapi juga membawa gas alam cair baik produksi domestik atau impor bila diperlukan,” jelas Hendi.
Dia menegaskan pembangunan infrastruktur sangat perlu mengingat proyeksi kebutuhan gas pada 2025 diperkirakan amat besar, yakni mencapai 9.600 bbtud, terutama untuk Indonesia bagian tengah dan timur.
“Karena itu, jumlah dimensi jaringan pipa yang dibutuhkan sebanyak tiga kali lipat dari semua jumlah panjang pipa, yaitu sekitar 9.000 km, agar kebutuhan masa depan dan program elektrifikasi menggunakan gas tercapai.” (Tes/Mtvn/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved