Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Kereta Bandara Beroperasi Juli

Adhi M Daryono
12/4/2017 09:45
Kereta Bandara Beroperasi Juli
(DOK BCA)

OPERATOR kereta Bandara Soekarno-Hatta, PT Railink, memastikan kereta bandara sudah bisa mulai beroperasi pada Juli 2017. Jalur kereta bandara membentang sejauh 36 kilometer, dari Stasiun Manggarai hingga Cengkareng.

Kendati kereta bandara direncanakan berangkat dari Manggarai, Direktur Utama Railink Heru Kuswanto menjelaskan untuk tahap awal operasi, stasiun keberangkatan awal dari Stasiun Sudirman Baru.

Pasalnya, Stasiun Manggarai yang sebelumnya ditetapkan jadi stasiun pertama, saat ini masih dalam tahap konstruksi.

“Tahap pertama berangkat dari Stasiun Sudirman Baru karena Manggarai masih ada pekerjaan konstruksi untuk jalur simpang susun rel. Jadi Manggarai belum bisa dipakai untuk penumpang kereta bandara dulu,” ujar Heru di Jakarta, Selasa (11/4).

PT Railink menargetkan kereta bandara dapat mengangkut 33 ribu penumpang melalui 80 kali perjalanan setiap harinya.

Heru menambahkan, ke depan akan ada 124 perjalanan dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Dengan begitu, volume penumpang yang bisa diangkut kereta bandara akan lebih banyak lagi sehingga jumlah penumpang pesawat terbang diharapkan memilih moda transportasi ini.

“Atau sekitar 76% dari 33 ribu penumpang sehari untuk tahap awal ini dan itu kita menghitungnya dengan asumsi sekitar 50 juta penumpang pesawat setahun. Sekarang saja sudah 70 juta penumpang (pesawat) setahun,” jelas dia.

Untuk jam operasionalnya, kereta bakal menyesuaikan dengan jadwal penerbangan yang ada. Dengan begitu setiap hari akan ada pemberangkat-an paling pagi hingga paling malam sesuai jadwal airline yang berangkat, dengan jeda setiap 15 menit pemberangkatan dari Stasiun Manggarai.

“Kalau penerbangan paling pagi itu pukul 05.00, kami akan atur mulai pukul 03.50 sudah berangkat. Karena di Kualanamu juga begitu, bahkan kami geser lebih pagi karena Garuda Indonesia, Air Asia, dan Citylink berubah jam keberangkatannya paling awal.”

Untuk tiket, perseroan membanderol seharga Rp100 ribu lebih. Heru menambahkan, perhitungan besaran harga tiket masih dikaji pihaknya. Nantinya jika sudah tetap (fixed), Railink akan menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat.


Pelabuhan internasional

Di lain hal, Kementerian Perhubungan menargetkan Indonesia memiliki tiga pelabuhan hub internasional. Ketiga pelabuhan tersebut ialah Tanjung Priok, Kuala Tanjung, dan Patimban.

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia II (persero) atau Pelindo II sudah menjadi yang pertama sebagai pelabuhan hub internasional.

Selanjutnya, dalam dua tahun mendatang, lanjut Budi, pemerintah tengah menyiapkan Pelabuhan Kuala Tanjng yang akan dikelola PT Pelabuhan Indonesia I (persero) atau Pelindo I sebagai hub internasional menyusul Tanjung Priok.

“Kita punya konsep hub internasional itu tiga, Priok itu enggak bisa enggak. Makanya 2 tahun ini selama Kuala Tanjung belum beroperasi penuh, jadi Priok, barang dari luar itu penting,” kata Budi saat acara Coffee Morning di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (11/4).

Budi menjelaskan Pelabuhan Kuala Tanjung juga nantinya akan fokus pada kontainer, sedangkan untuk Pelabuhan Patimban difokuskan sebagai pelabuhan pelayanan industri kendaraan. (MTVN/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya