JAKI, Aplikasi Super di Tengah Pandemi

PEMERINTAH Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta pada 27 September 2019 meluncurkan aplikasi bernama Jakarta Kini atau JAKI. Aplikasi tersebut diproyeksikan menjadi city super-app, sekaligus onestop service bagi warga yang tinggal atau beraktivitas di Jakarta.

Aplikasi JAKI akan membantu warga memenuhi kebutuhan mereka dengan mengintegrasikan seluruh layanan, baik yang dibuat oleh Pemprov DKI, masyarakat, atau komunitas (community-designed services).

Ternyata, aplikasi tersebut sangat berguna pada masa pandemi covid-19. “Kami juga memahami tantangan dan keterbatasan yang dialami warga untuk dapat berkonsultasi dengan tenaga medis, di tengah penyebaran virus korona,” ujar Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Jakarta Smart City, Yudhistira Nugraha.

Atas pertimbangan tersebut, aplikasi JAKI terus dilengkapi sejumlah fitur pendukung, antara lain Jejaki.

Beragam kebutuhan untuk tetap sehat dan aman selama pandemi dapat terpenuhi melalui fi tur tersebut. Fungsi yang disediakan antara lain pintasan ke portal resmi corona.jakarta.go.id untuk memudahkan warga melihat pusat informasi dan data kasus korona di Jakarta, tanpa harus keluar dari aplikasi JAKI.

Fungsi selanjutnya, yakni zonasi dengan memanfaatkan teknologi global positioning system (GPS) di smartphone, warga dapat mengetahui status keamanan di lokasi sekitar. Zonasi juga memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan kasus korona, meliputi tingkat risiko kelurahan terdekat, jumlah pasien positif, suspek, kontak erat, pasien sembuh, dan meninggal dunia.

Ada juga fungsi tes mandiri. Fitur ini merupakan pengintegrasian aplikasi Peduli- Lindungi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Peduli-Lindungi menggunakan data dari sinyal bluetooth untuk merekam informasi yang dibutuhkan.

“Ketika ada perangkat lain dalam radius sinyal Bluetooth yang juga terdaftar di PeduliLindungi, maka akan terjadi pertukaran ID anonim yang akan direkam oleh gadget masing-masing. PeduliLindungi selanjutnya akan mengidentifikasi orang-orang yang pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif covid-19 atau suspek/PDP dan probabel/ODP,” jelas Yudhistira.

“Hal ini akan sangat membantu ketika orang tersebut tidak dapat mengingat riwayat perjalanan dan kontak. Data yang terenkripsi juga memastikan privasi pengguna tetap terjaga,” sambungnya.

Fungsi Checkpoint Monitoring pada Jejaki memanfaatkan sistem pemindaian berbasis QR Code di aplikasi Jejaki dan IDQ yang akan digunakan oleh warga sebelum memasuki area gedung. Fitur ini juga merupakan bagian dari upaya pengawasan (monito ring) terhadap aturan kapasitas maksimal gedung selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar
(PSBB).

JakLapor

Warga juga dapat menyampaikan masalah yang mereka temui di Jakarta melalui JAKI. Sistem pelaporan dalam JAKI berbasis geo-tagging dan terintegrasi dengan cepat respon
masyarakat (CRM) sehingga pengguna dapat menyampaikan sejumlah masalah terkait pelanggaran PSBB untuk segera ditindaklanjuti oleh instansi terkait.

“Warga yang terdaftar di aplikasi JAKI juga dapat memantau setiap laporan, lengkap dengan OPD yang menindaklanjuti laporan tersebut,” jelas Yudhistira.

Setelah melapor melalui JakLapor, selanjutnya ada fi tur Jakrespons. Pada fitur ini laporan atau aduan permasalahan yang dilaporkan oleh warga melalui JAKI dapat dipantau proses tindak lanjutnya melalui fitur JakRespons.

Pelapor yang terdaftar dalam JAKI juga bisa memberikan penilaian berupa tingkat kepuasan terhadap hasil pekerjaan yang dilakukan oleh OPD terkait.

Pada periode 1 Maret-23 Oktober 2020, sebanyak 2.206 laporan berkaitan pelanggaran PSBB telah dilaporkan melalui JAKI. Dari jumlah tersebut, 94,9% atau 2.094 laporan telah berhasil ditindaklanjuti dan diselesaikan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Walaupun begitu, sejumlah karyawan masih merasa ragu-ragu untuk melaporkan pelanggaran PSBB yang terjadi di wilayah perkantoran, sebab takut laporannya diketahui oleh pimpinan atau manajer.

Oleh karena itu, fitur Jak-Lapor di JAKI menjunjung tinggi privasi pelapor. Semua laporan di JAKI bersifat anonim, sehingga akun dan nama pelapor tidak akan ditampilkan.

JakLapor juga menyediakan fitur sembunyikan laporan. Jika pelapor memilih untuk menyembunyikan laporannya, maka laporan tidak akan tampil ke muka publik termasuk di fitur JakRespons. Pelapor dapat melihat progres tindak lanjut atas laporannya melalui profi l masing-masing.

“Melalui fitur pelaporan di JakLapor serta pemantauan tindak lanjut di fitur JakRespons, warga bisa ikut berpartisipasi secara aktif dalam mengawasi pelaksanaan PSBB Transisi,” jelas Yudhistira.

Warga dapat melihat langsung sejumlah fitur yang dibutuhkan dengan mengunduh aplikasi JAKI di Play Store atau App Store, atau mengunjungi situs resmi JAKI di jaki. jakarta.go.id.

Juara Identik 2020

Apresiasi terhadap aplikasi JAKI di tingkat nasional mencapai puncaknya dalam ajang kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Indonesia Entrepreneur TIK (IdenTIK) 2020.

IdenTIK adalah transformasi dari program INAICTA serta ID.UP, sebuah ajang kompetisi untuk menggali produk TIK karya anak bangsa terbaik yang dapat bersaing di tingkat regional/
internasional.

Kepala BLUD Jakarta Smart City Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta Yudhistira Nugraha mengatakan, JAKI meraih juara pertama untuk kategori layanan publik (public sector) yang diumumkan pada 28 Oktober lalu.

Salah satu poin penting kemenangan JAKI adalah ide super apps sebagai collaborative eco system, yang merupakan tempat kolaborasi semua sektor.

Pada ajang ASEAN ICT Awards (AICTA) 2020 yang akan berlangsung di Malaysia nantinya, JAKI akan bersaing dengan teknologi TIK sejenis dari 10 negara ASEAN lainnya. (put/S1-25)