Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Kemunculan lingkaran cahaya di lautan menyita banyak perhatian peneliti. Lingkaran yang dapat diamati melalui citra satelit ini merupakan cincin pasir kosong yang terletak di antara alga dan rumput laut yang mengelilingi terumbu karang.
Sejak 1960-an sebuah teori mengemukakan lingkaran cahaya itu diciptakan makhluk lapar yang hidup di terumbu karang. Seperti bulu babi dan ikan kecil yang menghindari predator. Mereka mendiami terumbu karang dan mengunyah tanaman hijau secara selektif menggunakan ganggang sebagai perisai.
Setelah survei beberapa dekade terakhir, para peneliti yakni Elizabeth Madin, asisten profesor penelitian di Hawai'i Institute of Marine Biology dan timnya membuka beberapa misteri. Mereka membuat serangkaian kamera yang mengelilingi sebuah terumbu karang di Pulau Heron, Australia.
Dilansir dari dailymail, peneliti melihat karakteristik spesifik dari teori untuk pertama kalinya. Beberapa jenis ikan di ganggang dan rumput laut dari bagian dalam mengunyah bagian luar.
Ia juga mengatakan jika lingkaran cahaya hanya diciptakan ikan yang merumput, maka lingkaran cahaya harus lebih umum di mana penangkapan ikan dibatasi. Mereka juga harus lebih kecil karena memancing predator besar, yang berarti lebih banyak makhluk akan dipaksa untuk tinggal di dalam tempat persembunyian ganggang mereka.
Selain menjelaskan teori yang sudah lama dipegang, Madin mengatakan penelitian ini juga dapat diterapkan untuk membantu menilai kesehatan terumbu karang.
Pasalnya sebagian lingkaran cahaya bergantung pada populasi predator dan herbivora yang sehat. Mereka dapat digunakan untuk memperkirakan populasi penghuni di sekitar terumbu yang terkena dampak buruk akibat penangkapan ikan yang berlebihan dan polusi.
"Ini akan membuka jalan bagi pengembangan solusi berbasis teknologi baru untuk tantangan pemantauan area terumbu karang yang luas dan memungkinkan pengelolaan ekosistem terumbu karang yang sehat dan perikanan berkelanjutan," kata Madin. (M-3)
Baca juga : WHO Mulai Pilot Project Vaksinasi Malaria
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved