Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
LANGIT masih gelap ketika gelombang manusia mulai berkumpul di kompleks Candi Prambanan, yang berada di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Jawa Tengah. Sebagian dari mereka melakukan peregangan otot dan ada pula yang berlari-lari kecil.
Dini hari di Minggu (23/4) itu kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia tersebut memang menjadi pusat penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon 2017. Tren olahraga ditambah keindahan alam serta budaya tampak menjadi paduan pas untuk menarik minat masyarakat ambil bagian. Total ada 6.210 peserta dari berbagai daerah ikut dalam ajang ini.
Saat lomba berlangsung, suasana yang muncul pun unik. Orang-orang yang berlari di jalan kompleks candi yang berpayung pohon-pohon besar menyuguhkan potret kompetisi yang tidak biasa. Kompetisi olahraga itu menjadi tidak sepanas dan setegang umumnya karena peserta bisa sambil menikmat keindahan candi.
Lomba maraton internasional yang baru pertama kali diselenggarakan di DIY itu menempuh rute yang melewati 13 desa dan 3 tujuan wisata utama. Selain Candi Prambanan, peserta melewati Candi Plaosan dan Monumen Taruna.
Di antara para peserta itu tampak pula wajah-wajah cukup terkenal, seperti Wali Kota Bogor Bima Arya, Bupati Sleman Sri Purnomo, dan Kapolda DIY Ahmad Dofiri.
Bima pun menilai ajang itu perpaduan yang baik antara olahraga dan wisata. "Menurut saya, ini salah satu yang terbaik, menggabungkan lari dengan wisata dan kuliner," kata dia.
Bagi Bima Arya, olahraga lari bukan sekadar mengikuti tren, melainkan sudah ditekuni lima tahun terakhir. Karena hobi itu pula ia rela mengejar berbagai ajang maraton.
"Dalam seminggu, lari 3 sampai 5 kali. Rata-rata rute yang ditempuh 5-7 kilometer," kata dia. Pengakuan Bima terlihat sendiri dari performanya berlari. Pria berusia 44 tahun itu tampak mantap melahap rute 10 kilometer. Ia juga mengaku pernah menjajal nomor half marathon di kesempatan lain. Untuk mengikuti nomor itu, biasanya ia melakukan persiapan lebih.
Sementara itu, Kapolda DIY Brigjen Ahmad Dofiri mengaku baru satu setengah bulan terakhir intens berlatih lari. Ia sengaja berlatih lari bersama istri dan anak untuk mengikuti Mandiri Jogja Marathon 2017. Keikutsertaannya semata-mata hanya untuk memeriahkan Mandiri Jogja Marathon sambil bersenang-senang dan mengukur kemampuan diri. Oleh sebab itu, ia bersama istri dan anak mengambil lari jarak 5 kilometer.
"Saya surprised juga setelah tahu hasilnya. Kalau latihan-latihan biasa tidak secepat ini. Karena bersama-sama dengan yang lain, jadi semangat," kata dia. Jika latihan, Ahmad Dofiri biasa menyelesaikan 5 kilometer dengan waktu 35-36 menit, tetapi dalam Mandiri Jogja Marathon 2017 ia bisa menyelesaikan 5 kilometer dalam waktu 21 menit 58 detik. Ia pun menjadi pelari tercepat di kelompok umur di atas 50 tahun bagian putra.
Berbagai negara
Tidak hanya peserta dalam negeri, ajang Mandiri Jogja Marathon 2017 ini diikuti 11 pelari internasional dari Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, dan Thailand. Di garis depan mereka bersaing dengan 20 pelari nasional, seperti Agus Prayogo.
"Sebagai ajang maraton pertama di Yogyakarta, kami cukup puas dengan animo peserta yang ambil bagian. Ini menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya berolahraga serta semakin populernya olahraga lari di Tanah Air," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo Kartika. (Ardi teristi Hardi/M-3)
Divisi Humas Polri bekerjasama dengan Media Indonesia menggelar Pelatihan Penulisan Berita dan Artikel yang diikuti perwakilan Humas Polda seluruh Indonesia.
Hewan kurban ini berasal dari unit-unit usaha Media Group seperti Metro TV, Media Indonesia, Indocater, dan Pangansari Utama
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Pelatihan ini merupakan wadah bagi para anggota polri untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas Humas Polri.
Diskusi kali ini membahas sejumlah isu terkait perubahan iklim yang sudah bukan menjadi sekedar isu lingkungan namun menyoal masa depan semua pihak.
Digagas oleh CPI Indonesia, buku ini memperkaya pemikiran-pemikiran penting seputar transisi energi di Tanah Air.
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Giat tersebut merupakan salah satu program khusus yang menjadi komitmen untuk mempermudah dan memfasilitasi pelayanan kepemilikan paspor bagi keluarga besar Media Group.
Lolos ke Piala Dunia 2026 adalah satu-satunya cara Kluivert merebut hati mayoritas pencinta timnas Indonesia.
Kegemilangan STY bersama Timnas Indonesia di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 justru meninggalkan catatan dan pelajaran setelah tersingkir di Piala AFF 2024.
Yuk, intip isi Museum Seni Rupa dan Keramik hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Melihat sejarah perbankan di Tanah Air cukup mengunjungi Museum Bank Mandiri, di Jakarta. Nuansa jaman kolonialisme masih bisa dirasakan.
Selengkapnya simak obrolan dengan Linda Gozali hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Media Indonesia menggelar uji kompetensi wartawan (UKW) sesuai dengan standar Dewan Pers dengan mengusung tema Peran pers membangun Indonesia maju.
Buku ini membahas populisme Islam yang sering dijadikan komoditas politik untuk kepentingan individu, kelompok atau golongan hingga kekuasaan.
Sutradara Rudi Soejarwo yang telah melanglang buana selama 25 tahun dalam industri perfilman mengaku kini membuat karya film sebagai sebuah perjalanan spiritual.
Pelatihan yang diikutinya mencakup teknik menulis berita dan siaran pers, dibarengi dengan simulasi penulisan serta materi search engine optimization (SEO).
Museum Wayang memajang ribuan koleksi wayang, salah satu warisan dunia takbenda asal Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved