Inter Miami Dipaksa Gigit Jari, Messi Gagal Bobol Gawang Al Ahly

INTER Miami harus puas berbagi angka di laga pembuka Piala Dunia Antarklub 2025 usai ditahan imbang tanpa gol oleh raksasa Mesir, Al Ahly. Dalam laga yang disaksikan lebih dari 60.000 penonton, Lionel Messi hampir menjadi pembeda, namun ketangguhan Mohamed El Shenawy di bawah mistar lawan menjadi tembok tak tertembus.

Pertandingan yang berlangsung sengit sejak menit awal menjadi panggung duel dua penjaga gawang. Oscar Ustari tampil sebagai penyelamat Inter Miami di babak pertama setelah menepis penalti yang bisa saja membalik arah laga. Namun di babak kedua, giliran El Shenawy yang mencuri perhatian.

Kiper Al Ahly itu menggagalkan sejumlah peluang emas Inter Miami, termasuk tandukan keras Fafa Picault hasil umpan matang dari Messi, serta penyelamatan sensasional di menit-menit akhir yang menggagalkan peluang emas La Pulga mencetak gol kemenangan.

Baca juga : Inter Miami vs Al Ahly Berakhir Imbang tanpa Gol di Laga Pembuka Piala Dunia Antarklub 2025

Messi Mulai Panas di Paruh Kedua

Lionel Messi tampil relatif senyap di babak pertama, namun mulai menunjukkan kelasnya usai turun minum. Ia nyaris membobol gawang lawan lewat eksekusi bola mati khasnya, dan pergerakannya mulai membuat lini belakang Al Ahly kerepotan. Meski tak mencetak gol, Messi tetap menjadi roh serangan tim asuhan Tata Martino.

Sebelum laga, FIFA menggelar seremoni pembukaan yang justru mendapat kritik. Kursi-kursi kosong terlihat jelas, dan pertunjukan panggung bertema "era baru sepak bola" terasa lebih seperti formalitas daripada selebrasi yang menggugah semangat. Bahkan, pemain diminta keluar satu per satu hanya demi menyebut nama Lionel Messi secara teatrikal — keputusan yang membuat para pemain Al Ahly tampak kebingungan.

Bagi Inter Miami, hasil ini bisa dipandang sebagai langkah awal yang masih menyimpan potensi. Mereka mampu mendominasi sebagian besar babak kedua dan menciptakan peluang. Namun, tanpa penyelesaian akhir yang efektif, dominasi itu menjadi sia-sia. Al Ahly pulang dengan kepala tegak, sementara Miami punya pekerjaan rumah besar jika ingin bersaing di turnamen ini. (The Newyork Times/Z-10)