Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Semua Pemain di Timnas U-22 belum Aman

Satria Sakti Utama
08/1/2019 04:30
Semua Pemain di Timnas U-22 belum Aman
( ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

DENGAN jumlah 38 pemain dalam pemusatan latihan untuk sementara, skuat tim nasional Indonesia U-22 memang masih terbilang gemuk. Hal itu pun tidak dimungkiri pelatih Indra Sjafri.

Itu sebabnya, pelatih asal Minangkabau, Sumatra Barat, itu akan melakukan sistem promosi dan degradasi guna merampingkan timnya sebelum dibawa ke ajang Piala AFF U-22 2019. Kejuaraan tersebut akan digelar di Kamboja pada pertengahan Februari mendatang.
Menurut rencana, promosi dan degrasi akan disampaikan kepada pemain setiap akhir pekan.

“Kita latihan pekan ini sampai hari Sabtu, nanti akan ada promosi dan degradasi. Jadi bakal ada pemain baru sehingga yang tidak dipanggil pekan ini mungkin diberikan kesempatan. Ada beberapa pemain kualitasnya yang lebih bagus daripada yang ada sekarang ini,” tutur Indra.

Pemusatan latihan hari pertama skuat ‘Garuda Muda’ julukan timnas U-22 telah digelar di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta. Durasi latihan berkisar 1,5 jam.

Terdapat 33 dari 38 pemain yang bergabung dalam sesi latihan kali ini. Lima di antaranya absen, seperti Egy Maulana Vikri, Virza Andika, dan Ezra Walian, yang masih disibukkan dengan kegiatan masing-masing di luar negeri. Adapun Saddil Ramdani dan Osvaldo Haay masih berhalangan hadir karena alasan pribadi.

Indra menambahkan di hari pertama latihan masalah kebugaran menjadi masalah sebagian besar pemain. Hal itu karena kompetisi nasional telah memasuki masa rehat pada Desember 2018 lalu.

“Kompetisi kita sudah off satu bulan dan memang ada beberapa pemain yang kelebihan berat badan. Kondisi belum prima, saya kira wajar. Tapi mereka akan kerja keras,” imbuhnya.

Sementara itu, penyerang Bhayangkara FC Marinus Wanewar mengaku mendapatkan pelajaran berharga pascatindakan tak terpuji yang ia tunjukkan saat melawan Kamboja di babak penyisihan SEA Games 2017 silam. Kala itu Marinus terpancing emosi dan memegang alat vitalnya untuk memprovokasi lawan. Keributan pun terjadi. Pascakejadian tersebut, bomber asal Papua itu tak pernah kembali dipanggil untuk membela tugas negara.

Oleh karena itu, kesempatan untuk kembali membela timnas Indonesia U-22 sangat disyukuri Marinus. Ia mengaku telah insaf dan siap untuk memberikan yang terbaik.

“Banyak pelajaran yang saya ambil setelah itu. Waktu itu saya buat kekacauan. Saya ingin lebih sabar dan ingin berikan yang terbaik untuk Indonesia,” kata Marinus.

Dongkrak prestasi
Pada bagian lain, para pengurus Persija Jakarta berharap kehadiran Ivan Kolev sebagai pelatih baru yang akan menggantikan Stefano Cugurra bisa lebih mendongkrak prestasi tim berjuluk ‘Macan Kemayoran’ itu. Sebagai juara Liga 1 2018, Persija tentu ingin berprestasi lebih tinggi lagi.

“Dia pernah menangani tim nasional, jadi pasti dia memiliki kualitas yang bagus. Itu kan sudah dipikirkan manajemen. Jadi seharusnya pelatih pengganti Tecco harus lebih bagus,” tutur asisten pelatih Persija, Mustaqim.

Senada, pemain anyar Persija, Ryuji Utomo, juga yakin pelatih asal Bulgaria itu punya pengalaman yang berharga.  “Menurut saya, dia pelatih bagus, pernah melatih timnas juga. Tapi siapa pun pelatihnya, kami (pemain) pasti siap memberikan yang terbaik untuk tim,” tuturnya.
“Saya pikir sudah saatnya kita melangkah ke depan bersama pelatih baru, Ivan Kolev, dan meraih kesuksesan,” kata kapten Persija, Ismet  Sofyan. (R-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya