Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Pernah Dikerjai, Celebest FC Siap Bantu Satgas

M Taufan SP Bustan
07/1/2019 03:45
Pernah Dikerjai, Celebest FC Siap Bantu Satgas
(MI/ROMMY PUJIANTO)

KEBERADAAN mafia sepak bola di Tanah Air bukan omong kosong. Pergerakan mereka bahkan terjadi hampir di semua level kompetisi.

Diungkapkan ofisial media klub Liga 3 Celebest FC Abdi Mari, mereka pernah menjadi korban. Ketika itu mereka dihubungi orang-orang yang mengaku bandar judi bola saban kali jelang bertanding.

“Tujuan mereka menghubungi untuk mengatur pertandingan,” terang Abdi kepada Media Indonesia, Minggu (6/1).

Dia menjelaskan, saat pasukan ‘Tanduk Anoa’--julukan Celebest FC--masuk ke putaran delapan besar Liga 3 2018 dan melawan Persatu Tuban, ada pihak yang menghubungi manajemen untuk mengatur pertandingan. Namun, tawaran itu ditolak.

“Karena target Celebest lolos ke Liga 2, akibatnya Celebest banyak dicurangi wasit. Dari tiga laga babak delapan besar, Celebest kalah dua pertandingan dan seri pertandinnga terakhir. Padahal, sebelumnya Celebest sudah unggul babak pertama,” jelas Abdi.

Saat menawar Celebest, tutur Abdi, orang itu belum menyebutkan angka. Namun, mereka siap imbalan jika Celebest mau diatur saat melawan Persatu Tuban. “Intinya mereka mau mengatur pertandingan sehingga Celebest kalah.”

Kala itu Celebest FC memang tidak melaporkannya. Alasannya ada pertimbangan lain yang dipikirkan manajemen.

Dengan terbentuknya Satgas Antimafia Bola, tambah Abdi, Celebest berharap sepak bola Indonesia bisa maju.

Sebelumnya, Satgas Antimafia Bola telah menerima 278 laporan tentang adanya pengaturan di setiap pertandingan sepak bola di Indonesia. Dari jumlah itu, 60 laporan ditindaklanjuti ke tahap penyelidikan.

Juru bicara Satgas Antimafia Bola Kombes Suhardianto BD menjelaskan, setelah satgas itu dibentuk Kapolri, pihaknya terus bekerja.

Bahkan, untuk mengintensifkan tugas satgas dalam memberantas mafia bola di Tanah Air, layanan pengadu­an melalui telepon, SMS, dan e-mail diberlakukan.

“Jadi, kami juga sudah meng­aktifkan call center. Masalah apa pun terkait dengan sepak bola bisa langsung dilaporkan kepada kami melalui call center itu,” terang Suhardi­anto saat menjadi salah satu narasumber dalam diskusi bertajuk Sepak Mafia Bola di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1).

Menurutnya, sejak layanan itu difungsikan, telah masuk 278 laporan dari warga yang mengeluhkan soal tidak sehatnya sepak bola di negara ini.

Namun, lanjut Suhardianto, tidak semua laporan kemudian yang bisa mereka tangani. Oleh karena itu, semua laporan yang masuk mereka analisis lagi. “Jadi, setelah dianalisis, yang layak untuk ditindaklanjuti di taraf penyelidikan ada sekitar 60 laporan,” jelasnya.

Bakal diperiksa

Tim Persibara Banjarnegara turut diperiksa dalam kasus dugaan mafia sepak bola. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono, dirinya mendapat laporan adanya penyelidikan terhadap tim tersebut Minggu (6/1).

Untuk rencana pemanggilan saksi dari tim Persibara hingga penetapan tersangka baru, pihaknya pun meminta masyarakat sabar menunggu hasil penyelidikan.

“Sabar saja. Penyelidikan baru dilakukan kepada yang bersangkutan,” Argo menegaskan.

Tim Satgas Antimafia Bola telah melakukan sejumlah langkah guna mempercepat proses penyelidikan. Langkah tersebut ialah membagi berkas perkara kasus laporan korban mantan manajer tim Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani menjadi tiga berkas. (Put/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya