Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
UJIAN berat harus dihadapi Filipina pada laga perdana mereka di babak penyisihan Grup C Piala Asia di Dubai, Uni Emirat Arab, malam ini. Betapa tidak? Mereka harus menghadapi salah satu raksasa Asia, Korea Selatan.
Di atas kertas, kekuatan the Azkals jauh berada di bawah Korsel. Meski begitu, mereka tidak mau inferior.
Arsitek Filipina Sven-Goran Eriksson yakin timnya bisa melakukan debut yang mengesankan. Dengan berbekal pengalamannya, juru taktik berusia 70 tahun asal Swedia itu yakin bisa menyulitkan tim juara Asian Games Jakarta-Palembang 2018 tersebut.
“Saya di sini bukan penyihir. Tugas saya ialah memenuhi target dan kita lihat saja apa yang bisa kami capai di sini,” cetus Eriksson seperti dikutip Gulf News.
“Saya punya banyak pengalaman di klub-klub besar di benua ini dan di Asia Timur. Namun, itu bukan segalanya. Itu tantangan buat kami,” lanjut mantan arsitek Inggris, Meksiko, dan Pantai Gading tersebut.
Sejatinya, Filipina memang tidak dikenal sebagai negara penggila sepak bola sebelumnya. Masyarakat di sana lebih menyukai basket. Baru serelah Federasi Sepak Bola Filipina (PFF) memanggil para pemain keturunan yang ada di luar negeri, perkembangan sepak bola mereka naik pesat.
“Tentu saja kami berharap bisa melaju ke babak kedua. Kami tahu itu sulit. Karena itu, kuncinya di laga pertama,” kata Eriksson lagi.
Senada dengan Filipina, Yaman mengaku tidak gentar dalam menghadapi juara tiga kali Iran dalam debut mereka di Piala Asia. Diungkapkan asisten pelatih Yaman, Milos Brozek, tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola.
“Terkadang jika kita main untuk pertama kalinya, kita tidak sadar betapa beratnya pertandingan itu,” kata Brozek.
Ia mengatakan Yaman (peringkat ke-135 FIFA) merupakan tim dengan peringkat dunia terendah di antara peserta Piala Asia 2019, sementara Iran ialah tim berperingkat tertinggi di Asia.
“Namun, kami akan tetap menampilkan performa terbaik kami tanpa sedikit pun rasa gugup,” kata asisten pelatih asal Rep Ceko itu.
Yaman berada di Grup D yang berisi Iran, Irak, dan Vietnam. Pertandingan melawan Iran di Stadium Al Zayed Abu Dhabi akan mengawali perjuangan mereka.
Tim Yaman datang ke Piala Asia 2019 di Uni Emirat Arab dalam kondisi yang sulit karena negara mereka tengah dilanda perang yang telah menewaskan lebih dari 10 orang dan berlanjut pada terjadinya krisis kemanusiaan serta bencana kelaparan. Para pemain umumnya bermain di luar negeri. (Gulfnews/Ant/Mln/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved