Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
JELANG lebaran para perajin pakaian di Pekalongan, Jawa Tengah banjir pesanan batik, gamis, kerudung dan baju koko, sejak awal Ramadan pesanan berbagai jenis kebutuhan sandang tersebut meningkat 100 persen dibanding biasanya.
Pemantauan Media Indonesia Kamis (20/3) meskipun lebaran masih sekitar 10 hari lagi, Pasar Grosir Batik Sentono, Kota Pekalongan mulai ramai dikunjungi calon pembeli, pada umumnya merupakan pedagang pakaian dari luar daerah untuk kembali di jual ke daerah masing-masing, meskipun tidak sedikit mereka yang langsung memesan melalui rumah-rumah Industeri yang tersebar di daerah di Pantura ini.
Pesanan berbagai jenis pakaian meningkat, namun menjelang lebaran ini paling banyak adalah jenis pakaian batik, gamis, kerudung dan baju koko yang dijual dengan harga bervariasi sesuai kualitas bahan dan jahitan serta model. "Sejak awal Ramadan pesanan berbagai jenis pakaian meningkat, kita sampai kewalahan hingga harus menambah tenaga kerja," kata Abdullah, pemilik rumah Industeri pakaian di Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.
Hal serupa juga diungkapkan Muafah, pemilik rumah Industeri di Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan bahwa jika sebelumnya rata-rata pesanan pakaian muslim seperti gamis, koko maupun kerudung hanya 150 kodi, kini meningkat hingga 300 kodi, sehingga untuk memenuhi kebutuhan pemesanan dari berbagai daerah tersebut selain harus menambah tenaga kerja jahit juga bahan dasar.
"Produksi untuk pakaian muslim ini, kita mengikuti trend sehingga perlu dibuat baru seperti gamis dan kerudung batik, kalau tahun 2024 lalu ramai corak dan kain shimmer, berbeda dengan tahun ini lebih lembut," ujar Muafah.
Perajin batik di Kampung Batik Medono, Kota Pekalongan Arief mengatakan untuk pesanan model pakaian cukup bervariasi, namun memasuki Ramadan lalu pesanan baju muslim lebih mendominasi sehingga para perajin lebih meningkatkan produksi untuk jenis pakaian tersebut. "Harga juga bervariasi dari mulai dibawah Rp50 ribu-Rp100 ribu per potong, Rp100 ribu-Rp300 ribu per potong," tambahnya.
Pedagang di Pasar Grosir Sentono, Kota Pekalongan Sonny, mengungkapkan bahwa pasar sandang di Pekalongan ini mulai bergairah memasuki Ramadan dan terus meningkat hingga jenjang lebaran ini, para pembeli pada umumnya adalah pedagang pakaian dari beberapa daerah yang atan dijyal kembali di daerah masing-masing.
"Pembeli perorangan biasanya baru akan berdatangan bersamaan arus mudik lebaran dan dipastikan pasar grosir ini akan semakin ramai," tutur Sonny.
Untuk pembeli perorangan, menurut Sonny, sebagian besar adalah pemudik yang mampir saat melintas halte Pantura Jawa Tengah ini, selain dipakai untuk sendiri juga oleh-oleh bagi keluarga di kampung halaman. "Jika untuk kebutuhan sendiri pada umumnya memilih pakaian berkualitas bagus seperti batik cap atau tulis yang harganya juga tinggi ada yang mencapai jutaan rupiah per potong," tambahnya.
Meningkatnya pesanan pakaian muslim jelang lebaran ini, juga dimanfaatkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan dengan memberdayakan belasan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan menggandeng pihak ketiga sejumlah narapidana mulai memproduksi pakaian muslim seperti baju yang dibuat pun berkualitas
Kapala Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengolahan Hasil Kerja pada Lapas Kelas IIA Pekalongan Sahren mengatakan pemberdayaan warga binaan pemasyarakatan ini selain memberikan ketrampilan menjahit yang berguna setelah mereka kembali ke masyarakat, juga ahanbmemverijan manfaat mengisi kegiatan selaba di penjara. "Ada 400 pesanan baju koko, mereka diberikan upah jasa menjahit Ro6.000-Rp7.000 per potong," ungkapnya. (H-2)
Event Pekan Batik Nusantara 2024 merupakan wujud apresiasi terhadap batik sebagai warisan budaya sekaligus upaya mendukung pelaku UMKM Kota Pekalongan.
Koleksi Amanda Hartanto Batik dipamerkan di Semaja, Menteng, Jakarta, hingga 6 Oktober 2024.
Bangunan ini telah bertransformasi menjadi banyak tempat di antaranya tempat tinggal dokter gigi pertama Indonesia dan sekarang hadir sebagai restoran Bunga Rampai
Melalui program Desa BRILiaN, BRI mendukung pengembangan UMKM Batik Parang Kaliurang di Sleman.
Motif Wakaroros bukan sekadar corak estetis. Ia adalah narasi visual masyarakat Dayak Basap, suku adat yang hidup berdampingan dengan rimba Karst Sangkulirang-Mangkalihat.
Dengan tagline produk “When Art Meets Performance”, laptop ini tidak hanya unggul secara teknologi tetapi juga membawa identitas budaya dalam perangkat modern.
Di tengah derasnya arus modernisasi dan gempuran teknik percetakan dalam industri batik, Aisha Nadia tetap teguh menjaga warisan budaya batik tulis tradisional.
Karya-karya terpilih dari proyek ini bahkan akan ditampilkan dalam catwalk show.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved