Bulan Suci Sekaligus Madrasah Bagi Umat Islam

BULAN RAMADAN merupakan bulan yang ditunggu-tunggu umat Islam sedunia. Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut bulan Ramadan sebagai madrasah bagi umat Islam untuk melakukan pendidikan diri dalam rangka mencapai penyucian diri dan pemurnian jiwa.

Persiapan fisik maupun mental perlu dilakukan umat Islam dalam menyambut bulan Ramadan karena umat Islam akan berpuasa dan mengoptimalkan ibadah kepada Allah SWT. “Persiapan mental dilakukan dengan menyucikan niat bahwa ibadah kita semata-mata untuk menjadikan kita insan yang bertakwa,” ucap Wapres di Jakarta, kemarin.

Terdapat tiga manfaat dari ibadah puasa yang dilaksanakan oleh umat Islam. Pertama, manfaat kejiwaan atau spiritual.

“Di mana kita melakukan pembiasaan diri untuk bersikap sabar menahan hawa nafsu. Hal ini penting karena semua manusia mempunyai nafsu dan nafsu akan membawa manusia untuk melakukan perbuatan yang buruk dan puasa adalah salah satu cara yang efektif untuk mengendalikannya,” kata Ma’ruf Amin.

Manfaat kedua dari ibadah puasa ialah sosial kemasyarakatan. “Kita membiasakan diri untuk bersikap tertib, disiplin, dan setara dengan umat yang lain tanpa melihat status sosial masyarakat,” tuturnya.

Manfaat berikutnya, kata Wapres, terkait dengan kesehatan. Di mana umat Islam melakukan pembiasaan diri untuk membersihkan organorgan tubuh. Dalam sebuah hadis dikatakan puasalah kamu dan kamu akan menjadi sehat.

Lebih lanjut, Wapres menyatakan bangsa Indonesia juga baru saja melewati gelaran pesta demokrasi Pemilu 2024 yang terlaksana dengan aman dan damai. Kendati demikian, Wapres juga mengingatkan gelaran pemilu pasti akan melahirkan perbedaan pilihan dan pandangan.

“Tetapi kita tidak boleh membiarkan pemilu atau apapun menjadi alasan retaknya tali persaudaraan antara sesama muslim dan sesama bangsa,” ujarnya. Wapres menyatakan Ramadan menjadi momen yang pas untuk mempererat silaturahim, memperkokoh ukhuwah islamiyah, persaudaraan antara sesama bangsa, dan persaudaraan antara sesama manusia.
 

Safari Ramadan

Di kesempatan berbeda, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar Safari Ramadan dengan melibatkan 11 syekh Palestina.

Kehadiran para imam dan tokoh Palestina diaspora menjadi kesempatan yang sangat baik untuk bersatu padu memperkuat barisan umat Islam membela membela nasib Palestina yang ditindas Israel dengan keji. Mereka akan ditempatkan di sembilan provinsi di Indonesia.

Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim di Jakarta menjelaskan para imam akan berkeliling masjid di sembilan provinsi untuk berdakwah dan menyampaikan situasi terkini yang dialami masyarakat Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

Ia berharap kehadiran para imam Palestina ini dapat semakin membuka mata masyarakat Indonesia serta akhirnya dapat ikut membantu bangsa Palestina lewat donasi. Sudarnoto menegaskan bahwa pemerintah Indonesia, termasuk MUI dan lembaga lain, tak akan pernah berhenti dalam mendukung masyarakat Palestina agar segera lepas dari teror zionisme Israel. (Ant/H-1)