Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SETIAP orang pasti sangat mengingikan bisa bekerja sesuai dengan bidang dan minat masing-masing.
Terlebih bidang pekerjaan tersebut dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membutuhkan.
Tidak terkecuali bagi Agus Dwi Handayani selaku Direktur Finance and Strategy Bank Syariah Mandiri.
Agus atau yang akrab disapa ADH oleh para karyawannya itu masih terhitung baru menjabat sebagai pimpinan Bank Syariah Mandiri.
Ia baru menjalani profesinya di Bank Syariah Mandiri selama 2 tahun.
Sebelumnya, selama 17 tahun ia bekerja pada Bank Mandiri sistem konvesional nonsyariah.
Menurutnya, selama 2 tahun memimpin bank dengan sistem syariah cukup membawa kesan spesial.
"Saya cukup bersyukur, dari penduduk muslim Indonesia yang berjumlah 100 juta angkatan kerja, yang bekerja di perbankan nasional ada 60 ribu. Tentu menjadi bagian 1 dari 60 ribu itu hal yang luar biasa," ujarnya.
Selain itu, selama bekerja pada bank yang menerapkan sistem syariah di dalamnya, ADH mengaku senang karena bisa melihat indahnya Islam dari proses-proses transaksi perbankan yang dikemas dalam bentuk prinsip syariah.
Mulai dari proses jual beli, simpan pinjam murabaha.
"Secara umum berlandaskan prinsip kejujuran, keadilan, transparansi sehingga hal-hal tersebut akan jadi nilai tambah untuk bank syariah," jelasnya.
Tidak banyak beda
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pada dasarnya tidak terlalu banyak perbedaan antara bekerja di bank sistem konvensional dan bank bersistem atau prinsip syariah.
Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh bank syariah dari bank konvesional ialah ketika bank syariah tidak hanya berfokus pada profit semata.
"Ada nilai tambah ketika dapat profit, tetapi kita tunduk pada prinsip syariah yang dapat membawa berkah di dunia dan di akhirat," jelasnya.
Selain itu, selama bekerja pada bank dengan sistem syariah, ADH menjelaskan kini dalam bekerja ia bisa mengajak para nasabah mereka untuk bisa tetap menjalankan fungsi sosial dalam berzakat.
Setiap bank yang menerapkan sistem syariah mengenakan zakat 2,5% bagi para nasabahnya.
"Interaksi dengan lembaga keuangan pun tetap tidak terhindarkan. Kalau kita mendapatkan keuntungan yang didapat dengan cara yang bukan syariah harus dikembalikan ke masyarakat luas," paparnya.
Mengenai suasana bekerja di bank syariah, ADH menjelaskan bank syariah memiliki ritual tersendiri yang tidak dimiliki dalam suasana kerja bank konvensional lainnya.
Pada bank syariah Mandiri menerapkan jadwal berdoa secara teratur.
"Setiap jam salat kita tertibkan waktunya. Begitu pun juga mengenai cara berpakaian. Hal tersebut dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan dalam bekerja," tukasnya.
Menurutnya, bank syariah merupakan murni lembaga untuk berbisnis. Namun, bedanya lembaga bisnis yang dijalankan mengedepankan prinsip-prinsip syariah.
"Lebih dari itu saya melihat bank syariah merupakan lembaga untuk membentuk karakter dan pribadi orang muslim secara paripurna," ungkapnya. (Uta/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved