Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
JIKA sebelumnya dikisahkan tentang kaum yang enggan mengikuti Rasulullah berperang, pembahasan tafsir Al Mishbah kali ini akan bercerita mengenai kaum yang ditinggalkan Rasul. Sebaliknya, mereka bersedia untuk ikut berperang dan ditakdirkan menghadapi kaum yang sangat kuat.
"Katakanlah kepada orang-orang Badwi yang tertinggal. Kamu akan diajak untuk memerangi kaum yang sangat kuat. Kamu akan memerangi mereka atau mereka menyerah. Jika kamu tidak patuhi ajakan itu, Allah akan memberikanmu pahala yang baik dan jika kamu berpaling, Allah akan memberikanmu siksaan yang pedih."
Begitulah firman Allah SWT dalam Surah Al-Fath ayat 16. Pada ayat selanjutnya, disebutkan bahwa Allah mengecualikan kaum mukmin yang sakit, uzur, buta, dan pincang untuk berperang.
Mereka tidak berdosa apabila tidak ikut berperang. Akan tetapi, Allah memperingatkan agar kaum mukmin itu taat kepada Allah dan Rasul dalam hal-hal yang tidak berkaitan dengan peperangan.
Allah akan memasukkan mereka ke surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dari ayat ini terlihat bahwa ajakan berjihad harus dilandasi ketulusan. Agama ialah ketulusan dan Tuhan tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya.
Ayat selanjutnya mengisahkan bagaimana ridanya Allah kepada orang-orang yang telah bersedia setia kepada Muhammad SAW. Dikatakan,
"Sesungguhnya Allah telah rida terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka dan menurunkan ketenangan pada mereka serta memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat waktunya."
Selain kemenangan, Allah juga menjanjikan kepada orang-orang mukmin, harta rampasan perang yang banyak yang dapat mereka ambil. Begitulah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana, seperti tertulis dalam Surah Al-Fath ayat 19.
Tak berhenti di sana, kemenangan demi kemenangan di peperangan selanjutnya pun dijanjikan Allah kepada kaum mukmin. Allah telah menentukannya dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Atas kehendak Allah, orang-orang kafir dapat dikalahkan. "Dan seandainya orang-orang kafir akan memerangi kamu, mereka akan lari (kalah) dan mereka tidak akan mendapat pelindung atau penolong."
Kesimpulannya, jihad wajib dalam konteks membela negara dan agama dari musuh. Namun, jihad di masa saat ini ialah berbuat baik dan berperilaku dengan mengaitkannya kepada Allah SWT.
Jihad selalu harus ada, paling tidak melawan hawa nafsu. Dalam konteks jihad mengangkat senjata, Allah mengizinkan orang-orang yang sudah uzur, orang sakit, dan orang lemah fisik untuk tidak ikut.
Mereka, sahabat-sahabat Rasullah SAW yang bersedia setia dalam perjanjian Hudaibiah dan ikut berperang bersama Nabi Muhammad, telah mendapat rida Allah SWT. Allah juga menjanjikan turunnya sakinah (ketenangan hati) bagi orang-orang yang menerima dengan baik ketetapan Allah walaupun pada mulanya hatinya bergejolak. (Ind/H-3)
KALI ini kita akan berbicara tentang makna ilmu. Ilmu terambil dari bahasa Arab
KITA semua pasti pernah mendengar hati nurani? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hati nurani bisa diartikan antara lain perasaan hati yang sedalam-dalamnya
TAHUKAH Anda, apa arti hijrah? Hijrah dari segi bahasa mempunyai dua makna
KITA sering mendengar kata kemuliaan. Apa kemuliaan itu? Ia biasa diartikan dengan kedudukan tinggi yang mengundang pemiliknya dihormati.
TAFSIR Al Mishbah episode kedua ini akan membahas Surah Al Mujaadilah ayat 5-7. Ayat tersebut menjelaskan betapa Allah Maha Mengetahui segala yang ada di langit dan bumi
DALAM kehidupan sehari-hari tak jarang dua orang berbicara, bahkan berbisik membicarakan sebuah rahasia, kebaikan atau keburukan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved