Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Ujian dan Pertolongan Allah

(Sru/H-3)
10/5/2019 07:10
Ujian dan Pertolongan Allah
Quraish Shihab(MI/Seno)

SURAH Ad Dukhan yang berarti ‘kabut’ merupakan surah ke-44 dalam Alquran. Jika pada ayat 1-16 telah disebutkan peringatan Allah kepada mereka yang meragukan petunjuk-Nya, ayat 17-25 surah ini akan memerinci seperti apa bentuk ujian dan peringatan Allah itu.

Apakah kita termasuk dalam golongan orang yang mau mendengarkan peringatan? Dan apakah peringatan dari Allah SWT itu membuat kita menjadi orang-orang yang bertakwa?

“Dan sungguh, sebelum mereka Kami benar-benar telah menguji kaum Firaun dan telah datang kepada mereka seorang Rasul yang mulia,” demikian bunyi ayat 17. Di dalam ayat ini ada kata yang artinya fi tnah. Manusia diperlakukan Allah atau Allah memperlakukan manusia seperti perlakuan seorang yang menguji untuk mengetahui kadarnya sampai di mana, serta dibersihkan kotorannya.

Jadi, fi tnah ini bukan berarti membicarakan keburukan orang di belakangnya, tidak, tetapi ujian. Harta dan anak kamu itu ujian buat kamu. Yang mau menguji, berarti dia ingin tahu dan belum tahu, tapi Allah sudah tahu. Ayat selanjutnya mengisahkan bagaimana Allah menolong Bani  Israil yang dijajah Firaun, lewat Nabi Musa. “Serahkanlah kepadaku hamba-hamba Allah (Bani Israil).

Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dapat kamu percaya. Jangan kamu meninggininggikan diri di sisi Allah,” ujar Musa tatkala memperingatkan Firaun, seperti disebutkan dalam ayat 18-19. Masyarakat Mesir bukanlah Yahudi. Namun, ada warga Yahudi di sana.

Nabi Musa diutus masyarakat Yahudi yang ditindas oleh Firaun. Musa datang kepada Firaun dengan membawa kekuasaan yang jelas, mukjizat untuk menundukkan mereka sehingga patuh kepada Allah SWT. Namun, Musa pun mengetahui bahwa Firaun itu kejam, maka dia memohon perlindungan  Allah.

Allah mengabulkannya dengan menyuruh Musa berangkat tengah malam membawa pengikutnya. Kalian akan diikuti (Firaun). Benarlah, Firaun mengikuti Nabi Musa hingga sampai di pinggir laut. “Dan biarkanlah laut itu terbelah. Sesungguhnya mereka, bala tentara yang akan ditenggelamkan.

” Allah meminta Nabi Musa memakai tongkat untuk membelah laut. Ini menunjukkan, jika mau memperoleh sesuatu, harus ada usaha walaupun itu kecil. Dalam Alquran diungkapkan bahwa kaum Firaun ahli dalam teknologi. Sampai sekarang sebagian dari upaya mereka masih mengagumkan.

Namun, betapa pun kuatnya Firaun, karena dia menentang Tuhan, dia dihancurkan. Pemimpin tidak boleh angkuh karena hanya akan mengantarkannya untuk menghina orang lain. Jadi, ingatlah, betapa pun kuatnya manusia, jika datang ketentuan Tuhan dia pasti akan tidak selamat. Sementara itu, pembebasan Tuhan terhadap bani Israil itu sebagai nikmat kemerdekaan. Setiap orang harus mensyukuri kemerdekaan yang sudah dianugerahkan. (Sru/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah