Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Alquran Bacaan Sempurna

(Dhk/H-1)
05/5/2019 07:00
Alquran Bacaan  Sempurna
Quraish Shihab(MI/Seno)

KITA kembali memasuki Bulan Suci Ramadan, bulan yang penuh hikmat. Di bulan ini saatnya kita untuk kembali memperbaiki diri dengan merenungkan ajaran dalam Alquran.

Tafsir Al Misbah pertama pada Ramadan kali ini membahas Surah Az Zukhruf ayat 1-10. Secara bahasa, Az Zukhruf artinya perhiasan. Itu karena kata Az Zukhruf tidak ditemukan pada ayat-ayat lain dalam Alquran sehingga secara kosakata nilainya amat berharga.

Dalam ayat pertama surah ini dikatakan, ‘Ha mim’. Artinya ialah demi Al-Kitab yang menjelaskan. Dalam surah ini ditegaskan, sesungguhnya Allah telah menjadikan Alquran sebagai kitab atau bacaan yang sempurna.

Dari Alquran kita bisa mendapat petunjuk bagaimana cara hidup, cara mensyukuri nikmat Allah, dan berbagai petunjuk lainnya. Dengan begitu, Alquran posisinya menjadi sangat berharga karena berisi hikmah.

Sebagai kitab suci yang sangat sempurna dan jelas maknanya, Alquran wajib menjadi tuntunan umat Islam. Namun, untuk mencerna dan memanfaatkannya dengan baik, Alquran perlu dibaca dengan hati terbuka.

Dikatakan juga dalam surah ini, Alquran berada di sisi Tuhan yang Mahatinggi dan mengandung hikmah. Alquran diturunkan untuk kemaslahatan, dengan mengajak manusia kepada kemaslahatan dan menghindarkan mudarat. Contoh kemudaratan ialah kemusrikan. Banyak orang yang bertuhan, tetapi justru mempersekutukan-Nya.

Masyarakat di tempat Alquran diturunkan umumnya berperilaku bejat. Mereka umumnya pendurhaka karena mengaku bertuhan, tapi menyembah berhala.

Dalam surah Az Zukhruf dikatakan, “Kami sudah menghancurkan orang orang yang lebih kuat, yang musyrik.” Namun, orang-orang musyrik tetap menolak Alquran dan menolak kenabian.

Maka, melalui Alquran, Allah ingin menggambarkan rahmat dan kasih sayangnya. Allah memiliki sifat Maha Pengasih sehingga tidak akan membiarkan manusia dalam kesesatan. Allah memberikan peringatan melalui banyak cara kepada manusia yang tersesat dalam kemusyrikan. Bisa melalui bencana alam, melalui suara ulama-ulama, dan lain sebagainya.

Kemudian, pada surah ini juga dijelaskan mengenai hakikat bertuhan. Pada dasarnya, semua manusia memercayai Tuhan. Namun, karena hawa nafsu, kepercayaan itu tertutup.

Agama mengajarkan bahwa bertuhan menjadi hal penting yang pertama dalam kehidupan. Oleh karena itu, jika menunda untuk bertuhan, itu ialah hal yang keliru karena setiap saat Anda membutuhkan Tuhan. Contohnya kita membutuhkan Tuhan untuk bernapas karena Dia yang memberikannya.

Pada akhirnya bertuhan sangat dibutuhkan karena semua mahkluk akan mati dan kembali kepada-Nya. Sekaya apa pun seseorang, ketika akan meninggalkan dunia, ia akan kembali kepada Tuhan. Kenikmatan dunia memang harus dinikmati, tetapi jangan lupa untuk disyukuri karena Tuhan yang menciptakannya. (Dhk/H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah