Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Khidmatnya Berbuka Puasa di Wihara

Puji Santoso
09/6/2017 11:03
Khidmatnya Berbuka Puasa di Wihara
(Buka puasa dan salat maghrib berjamaan di vihara dhanagun, di Jalan Suryakancana, Kota Bogor---MI/Dede Susianti)

PRAKTIK toleransi dan menghargai kebinekaan dijalankan umat Buddha di Medan, Sumatra Utara. Pada Rabu (7/6) Wihara Cetiya Satya Dharma berbagi kasih melalui gelaran buka puasa bersama 80 anak yatim.

Acara itu berlangsung khidmat sekaligus penuh keceriaan khas anak-anak. Ustaz Baharuddin yang membawakan tausiah di acara itu pun menyampaikan apresiasinya.

"Kami sangat berterima kasih dengan para pengurus Wihara Cetiya Satya karena di bulan baik ini peduli pada sesama tanpa memandang latar belakang agama. Harapan kami, para pengurus semakin sukses dan senantiasa ingat untuk saling berbagi," katanya.

Pengurus Wihara Cetiya Satya Dharma, Herry Amgo, menjelaskan kegiatan itu sudah tiga kali dilaksanakan wihara tersebut. Direncanakan, pada 12 Juni mendatang pihaknya juga akan melaksanakan bakti sosial di Kecamatan Percut Seituan.

"Ini menjadi bagian dari rasa peduli kami terhadap anak yatim piatu. Begitu juga dengan acara bakti sosial mendatang. Kami akan memberikan bantuan sembako kepada warga yang kurang mampu di sana," ucapnya.

Harapannya, bantuan yang diberikan kepada warga kurang mampu tersebut dapat meringankan beban mereka. "Besar harapan kami, kegiatan ini terus dilaksanakan sampai ke depannya," ujarnya yang didampingi Biksu I San.

Serupa, di Bali, Garda Pemuda NasDem Bali juga melakukan acara buka bersama. Kegiatan yang dilangsungkan kemarin di Kantor DPW Partai NasDem Bali di Renon, Denpasar, dimaksudkan untuk menjaga toleransi antarumat beragama.

Ketua Dewan Pembina Garda Pemuda NasDem Bali, IGN Bagus Eka Subagiartha, mengatakan acara itu melibatkan seluruh jajaran partai dan unsur organisasi sayap mulai Garnita (Garda Wanita), Liga Mahasiswa, Bahu (Badan Advokasi Hukum), dan Petani NasDem Bali.

"Tujuan acara ini, kami ingin membuktikan kepada semua bahwa kita adalah satu saudara dalam kebinekaan. Kita bertekad menjaga NKRI dan UUD, serta Pancasila melalui rasa toleransi bersama," ujarnya.

Ia mengatakan, walaupun banyak kader Partai NasDem dan anggota Garda Pemuda NasDem Bali yang berbeda keyakinan, hal tersebut tak menghalangi untuk hidup rukun.

Bentuk kepedulian
Saat disinggung apakah buka bersama tersebut merupakan salah satu cara Partai NasDem untuk menarik dukungan dan simpati dari umat Islam di Bali, Subagiartha menampik hal itu.

Menurutnya, kegiatan itu merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama tanpa pandang bulu. "Kegiatan ini berangkat dari rasa pengabdian kami kepada masyarakat tanpa memandang agama ataupun golongan," tegasnya.

Acara buka puasa bersama itu diawali dengan pembacaan kitab suci Alquran oleh Pradnya Paramita, serta tausiah dari Ustaz Budi Utama dari Yayasan Yappa Denpasar. Lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab seputar kegiatan ibadah puasa

Dalam tausiahnya, Ustaz Budi Utama juga menekankan pentingnya toleransi antarumat beragama. Saat ini, lanjutnya, di sejumlah wilayah Indonesia terjadi gerakan radikalisme yang ingin mengganti dasar negara Pancasila.

Menurutnya, kelompok radikal itulah yang menjadi musuh besar umat Islam di seluruh Indonesia, termasuk di Bali. "Kelompok apa pun yang radikal akan menjadi musuh bersama umat Islam bila masuk ke Bali," pungkasnya. (OL/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah