Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Masakan Lokal Berbahan dari AS

Indah Hosein
08/6/2017 09:21
Masakan Lokal Berbahan dari AS
(Wakil Duta Besar AS, Brian McFeeters---ANTARA/Risky Andrianto)

KEDUTAAN Besar Amerika Serikat (AS) menggelar acara buka bersama yang menyajikan masakan Nusantara pada Senin (5/6). Yang unik dari masakan-masakan ini ialah seluruhnya menggunakan bahan-bahan dari AS.

"Keragaman makanan telah terjalin antara Indonesia dan AS. Bahkan sejak Christopher Columbus pertama kali menemukan Amerika, dia telah mencari Indonesia karena kekayaan bumbunya," ujar Wakil Duta Besar AS, Brian McFeeters, di Jakarta. "Di AS, sulit dibayangkan makanan akan sukses tanpa bumbu dari Indonesia," tambahnya.

Dalam acara tersebut sejumlah makanan dasar Indonesia, seperti rendang, satai, pepes ikan, dan rawon, semuanya diolah menggunakan bahan makanan dari AS.

"Makanan dasar Indonesia yang digabungkan dengan bahan makanan AS, seperti daging sapi dari AS, ikan salmon, kismis, kurma, almon, juga bluberi, apel, dan lemon," ujar Brian.

Selain itu, menurut Brian, AS juga telah berbagi keragaman agama dengan Indonesia yang penduduk muslim terbesar di dunia. "Kedua negara saling berbagi keragaman agama dengan jutaan umat muslim dari berbagai negara berada di AS dan menduduki sejumlah posisi penting termasuk di Kongres, menjadi komunitas yang sukses di AS," ujarnya.

Namun, menurutnya, acara tersebut juga menjadi isu perdagangan antara kedua negara. "Sekitar 30% total sektor agrikultur di AS dan US$2,5 miliar makanan dikirim ke Indonesia tiap tahunnya, terbalik dengan US$4,7 miliar produk Indonesia dikirim ke AS," ujarnya.

"Karena itu, masih banyak ruang untuk produk kualitas tinggi dari AS untuk bisa dikirim ke Indonesia, dan ini ialah produk dalam acara ini adalah salah satu contohnya," tambahnya.

Kurang dikenal
Senior Chef, Vindex Tengker, yang turut hadir dalam acara tersebut, menekankan keragaman makanan Indonesia harus diketahui oleh penduduk negeri sendiri.

"Makanan kita kurang dikenal, ini merupakan kenyataan pahit. Sebenarnya dari Sabang sampai Merauke, dari barat sampe ke timur, kita punya kekuatan makanan yang luar biasa. Namun, masalah yang dihadapi ialah banyaknya jenis makanan membuat kebingungan jenis apa yang harus dipromosikan," ujarnya.

Masalah konsistensi pembuat masakan, menurut Chef Vindex, juga menjadi kendala terbesar ketika melakukan promosi makanan Indonesia di luar negeri.

"Prioritasnya sekarang ialah membuat 10 restoran Indonesia di dunia. Tapi buat restoran amunisinya adalah resep, dan kendala terbesar adalah konsistensi pembuat masakan di luar negeri," ujarnya.

Selain itu, beragamnya makanan Indonesia ini membuat penduduk Indonesia sendiri kadang tidak mengetahui semua jenis makanan Nusantara. "Mengenalkan makanan ke seluruh Nusantara, dari Indonesia untuk Indonesia sendiri," tutupnya.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah