TIGA tahun sejak peletakan batu pertama pada 2022, proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur masih jauh dari kata siap. Target ambisius pembangunan 1.800 hektare kawasan inti yang dijanjikan rampung pertengahan 2024 tak kunjung tercapai. Infrastruktur dasar seperti rumah sakit, sekolah, dan fasilitas umum lainnya bahkan belum menunjukkan progres berarti. Di atas kertas, ibu kota baru ini didesain sebagai simbol kemajuan; namun di lapangan, ia masih berupa lahan konstruksi setengah jadi.
Realitas di balik proyek ini memunculkan beragam pertanyaan. Aparatur sipil negara (ASN) masih enggan pindah karena fasilitas belum layak huni, istana presiden pun belum selesai dibangun, dan bandara VVIP belum beroperasi. Sementara itu, ratusan investor yang sempat menyatakan minat belum menunjukkan keseriusan—hanya segelintir yang benar-benar memulai pembangunan. Proyek yang diharapkan menjadi pusat gravitasi ekonomi baru justru tampak kehilangan daya tarik sebelum sempat berdiri tegak.