Hijrahnya Sandiaga ke PPP akan Pengaruhi Peta Politik 2024

Kepindahan Sandiaga Salahuddin Uno dari Partai Gerindra ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diprediksi akan memengaruhi peta politik 2024. Kejutan berpotensi terjadi di sisa waktu menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden.

"Bisa aja (memengaruhi) Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan masuknya Sandiaga ke PPP," kata Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie, Senin (10/4).

Salah satu potensi kejutan yang mungkin muncul adalah majunya Airlangga Hartarto dan Sandiaga Uno sebagai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Namun, opsi tersebut bisa saja membuat Partai Amanat Nasional (PAN) hengkang lantaran tidak ada kader dari partai tersebut yang masuk ajang kontestasi.

Baca juga: PPP Sambut Kepindahan Sandiaga Uno

PAN bisa menyeberang ke kubu lain karena Ketua Umum Zulkifli Hasan juga sudah memberi koden untuk mendukung Ganjar Pranowo dan Erick Thohir sebagai capres dan cawapres.

"Saya yakin partai seperti Golkar keras mempertahankan Airlangga sebagai capres. Begitu juga PAN mengotot dengan calonnya," tutur Jerry.

Baca juga: Temui Prabowo, Zulkifli Mengaku Sudah Izin KIB

Jerry menyebut pindahnya Sandiaga ke PPP semakin membuat peta politik sulit ditebak karena semakin banyak nama yang bisa diusung dalam pilpres.

Sementara itu, Jerry melihat PPP berupaya keras membajak Sandiaga dari Gerindra untuk mendongkrak elektabilitas dan mendapat jatah cawapres.

"PPP punya kepercayaan diri karena Hamzah Haz dari PPP waktu itu pernah menjadi cawapres Megawati Soekarnoputri. Ini sebuah keuntungan juga," jelas dia.

Sebelumnya, politikus Gerindra Kamrussamad mengatakan Sandiaga sudah positif hijrah ke PPP. Pengumuman resmi tinggal menunggu waktu.

"Resminya tunggu saja, tetapi informasi saya sudah positif akan pindah," kata Kamrussamad.

Adapun, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengatakan belum mendengar kepastian Sandiaga pindah ke PPP. Menteri Pertahanan itu juga menekankan tidak melarang kadernya berlabuh ke parpol lain.

"Kalau ada yang mau pindah kita juga tidak melarang," kata Prabowo di kediamannya, Jakarta, Rabu (5/4) pekan lalu. (Z-11)