Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PRESIDEN Joko Widodo secara resmi memperkenalkan anggota dewan pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI) Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Indonesia Investment Authority (INA).
Pengenalan tersebut dilaksanakan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/2).
Baca juga: DPR Apresiasi Presiden Soal UU ITE, Jawab Keresahan Masyarakat
Dewan pengawas LPI terdiri dari lima orang. Dua orang berasal dari unsur pemerintahan yakni Sri Mulyani yang dipercaya sebagai ketua dewan pengawas dan Erick Thohir sebagai anggota.
Tiga sosok lainnya datang dari kalangan profesional yakni Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, dan Haryanto Sahari.
Selain memperkenalkan dewan pengawas, kepala negara juga memublikasikan jajaran direksi dari lembaga yang dibentuk atas dasar UU Cipta Kerja tersebut.
Ridha Wirakusumah menjadi sosok dari jajaran direksi yang diperkenalkan paling pertama. Ia diembani tugas sebagai CEO.
"Beliau sangat berpengalaman, eksekutif senior di perbankan dan jasa keuangan, investasi. Terakhir, beliau menjadi CEO di Bank Permata," ujar Jokowi.
Setelah itu, ia memperkenalkan Arief Budiman. Mantan direktur keuangan Pertamina itu dipercaya sebagai wakil direktur utama Indonesia Investment Authority.
Selain dua sosok tersebut, ada pula Stefanus Ade Widjaja, Eddy Porwanto, Marita Alisjahbana yang juga duduk di jajaran direksi.
Jokowi berharap, Dengan fondasi hukum dan dukungan politik yang kuat, serta ditangani langsung oleh para ahli di bidang masing-masinf, INA bisa menarik kepercayaan investor baik di dalam maupun luar negeri.
"Lembaga ini harus berani mengambil keputusan-keputusan yang out of the box dengan tata kelola yang baik," tandasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved