Saut Sanggah Tudingan Pansel Capim KPK Soal Tidak Lapor LHKPN

WAKIL Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang membantah tudingan dirinya tidak pernah menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) saat mengikuti seleksi pimpinan KPK.

Saut mengaku informasi mengenai LHKPN tersebut muncul ketika ia mengikuti wawancara capim KPK. Ia mengaku ditanya perihal kepemilikan mobil yang menurut Pansel KPK saat ity merupakan mobil mewah.

"Itu muncul ketika wawancara terakhir (saat seleksi) bahwa saya punya mobil (Rubicon) itu keren (pelat) nomor B 54 UTS jadi Saut S. Mungkin itu yang ditanya, kalau berdasar dari itu. Sehingga mungkin ada di kepala bahwa, saya tidak melaporkan hartanya, mungkin dari situ," ujar Saut, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (2/8).

Baca juga: KPK: Melaporkan LHKPN Bentuk Transparansi Penyelenggara Negara

Menanggapi hal tersebut, Direktur LHKPN Isnaini menjelaskan Saut telah melaporkan LHKPN pada 21 November 2007 saat masih menjabat Direktur Badan Intelijen Negara (BIN). Kemudian, Saut melapor pula pada 27 Desember 2011 saat masih menjabat sebagai Direktur BIN.

"Update 2013 sebagai staff ahli di BIN kemudian 2014 di sekretariat utama di BIN dan 2016, 2018, 2019 saat jadi capim dan pimpinan KPK," ujar Isnaini.

Sebelumnya, Wakil Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK Indriyanto Seno Adji sempat menyebut bahwa Saut sampai tahap akhir seleksi capim KPK belum melaporkan LHKPN. Ucapannya itu merespon gencarnya isu LHKPN yang dinilai dikesampingkan pansel capim KPK.

"Misal saja periode Pansel 2014 lalu, bahkan pada tahap akhir wawancara saja capim Saut Situmorang belum mendaftar LHKPN. Jadi isu pengumuman LHKPN skrang ini sepertinya merupakan soal vested interest yg subyektif dari pihak-pihak tertentu saja," kata Indriyanto. (OL-4)