Bawaslu : Surat Suara Rusak Ditemukan di 329 Kabupaten/Kota

BADAN Pengawas Pemilu menemukan sejumlah surat suara rusak di 329 Kabupaten/Kota. Temuan itu didapatkan lewat upaya penyortiran yang dilakukan Bawaslu di lokais yang ditentukan oleh KPU Kabupaten/Kota.

Kerusakan surat suara yang didapat berupa berubah kondisi, tidak sesuai spesifikasi, mengalami kerusakan dan sejenisnya. KOndisi itu membuat surat suara tidak bisa digunakan.

"Hingga 4 Maret 2019, dari 497 Kabupaten/Kota yang sedang melakukan penyortiran, terdapat 329 Kabupaten/Kota (66%) yang menemukan surat surat yang tidak dapat digunakan atau mengalami kerusakan," terang Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin di Media Center Bawaslu, Jakarta, Jumat (8/3).

Banyaknya jumlah daerah yang ditemukan surat suara  rusak, kata Afif, membutuhkan peningkatan kewaspadaan dalam setiap lembar surat suara yang disortir sehingga pada saat sudah dimasukkan dalam amplop seluruh surat suara dalam kondisi dapat digunakan.

Baca juga : Cegah Politik Uang, Bawaslu Patroli di Hari Tenang

Surat suara yang rusak juga dikhawatirkan karena ada sangkut pautnya dengan ketersediaan jumlah surat suara di TPS. Masalah data pemilih yang pindah TPS pun juga masih belum dapat dituntaskan oleh KPU.

Oleh karena itu, Bawaslu mengimbau kepada KPU untuk menyiapkan skenario untuk mengatasi masalah tersebut.

"Penanggung jawab utama skenario teknis ini adalah KPU. Ini kita harus bedakan antara skema dalam tanda kutip kepastian kekurangan surat suara dengan skema bagaimana skenario teknis disiapkan. Yang namanya surat suara cadangan 2% itu kan masih jauh sekali (dengan pemilih pindah TPS)," jelas Afif

"Kalau misal surat suara cadangan kita tambah pun, pada hari H konsenstrasinya salah prediksi ya percuma. Misalnya begini, surat suara cadangan besar ada di Jawa sementara banyak orang diluar Jawa. Enggak mungkin memindah logistik dalam satu hari. Nah ini pentingnya akurasi detail dari pendataan KPU," tutupnya. (OL-8)