Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

TNI: Jangan Kaitkan Insiden Depok dan Cijantung

Golda Eksa
12/6/2018 11:06
TNI: Jangan Kaitkan Insiden Depok dan Cijantung
(Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Alfret Denny Tuejeh -- Metrotvnews.com/Wandi Yusuf)

INSIDEN berdarah yang terjadi di Depok, Jawa Barat yang menimpa dua prajurit Kodam Jaya, Serda Darma Aji dan Serda Nikolas Kegomoi sedianya disikapi dengan bijaksana. TNI berharap insiden serupa yang menimpa dua anggota Polda Metro Jaya, Bripda Feri Saputra dan Bripda Bimo Yudho Prasetyo di kawasan Cijantung, Jakarta Timur, pada Sabtu (9/6) dini hari, tidak lantas dikaitkan dengan peristiwa di Depok.

Demikian pernyataan Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Alfret Denny Tuejeh kepada wartawan, Selasa (12/6). Menurut Denny, sebelumnya Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi juga sudah mengatakan bahwa pelaku penyerangan di Cijantung adalah kelompok orang tak dikenal (OTK).

"Kita tidak boleh berasumsi bahwa setiap peristiwa selalu terkait. Oleh karena itu, semuanya harus bisa menahan diri untuk tidak berpolemik. Kasihan masyarakat jika kita disibukkan dengan masalah internal. Kapan kita bisa fokus menata masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik," terang dia.

TNI Angkatan Darat menekankan kepada seluruh prajurit untuk tidak mengambil tindakan apa pun yang justru merugikan diri maupun institusi. Denny menegaskan, seluruh anggota TNI dan Polri di level berjenjang sebaiknya dapat berpikir jernih dan objektif. Tujuannya agar dapat mengeliminir pelbagai kemungkinan maupun resiko.

"Peristiwa ini merupakan momentum yang sangat berharga bagi TNI-Polri. Kita harus menata sinergitas dan soliditas ini secara terstruktur bukan saja dalam pelaksanaan tugas, tetapi juga dalam berinteraksi di luar tugas," katanya.

Lebih jauh, terang dia, TNI AD menyerahkan semua permasalahan itu melalui jalur hukum yang sepatutnya. Siapa pun harus mampu menahan diri untuk tidak memperkeruh situasi. Di sisi lain, semua pihak juga harus menciptakan suasana yang aman dan damai agar masyarakat merasa nyaman dan tenang.

Peristiwa penusukan yang dilakukan beberapa personel Brimob Polri di Billiard Al Diablo, Cimanggis, Depok, pada Kamis (7/6) dini hari, itu menewaskan Serda Darma Aji dan melukai Serda Nikolas. Korps Bhayangkara pun bertindak cepat dan langsung menetapkan 3 tersangka.

"Saya berharap peristiwa ini adalah yang terakhir. Ke depan, soliditas dan sinergitas TNI-Polri harus direalisasikan sebagai bagian dari keluarga besar yang erat dan lekat, baik ditingkat pucuk pimpinan maupun anggota, karena sudah sekian lama rakyat Indonesia merindukannya," ujar Denny.

Denny mengemukakan, TNI AD pada prinsipnya tetap berkomitmen dan percaya terhadap integritas Polri yang promoter dalam menangani kasus tersebut. TNI AD juga tetap solid dan siap mengemban amanah rakyat, seperti bermitra dengan Polri untuk menjaga stabilitas keamanan, khususnya menyambut Idul Fitri, perhelatan pesta demokrasi, dan ajang Asian Games 2018.

Menurutnya, TNI AD menyadari rasa duka dan kehilangan akibat petaka itu tidak hanya dirasakan pihak keluarga dan prajurit lainnya. Duka tersebut juga turut dirasakan oleh seluruh personel Polri dan rakyat Indonesia.

Terkait kasus tersebut, sambung dia, prajurit diimbau agar senantiasa menjaring dan menyaring berita dengan cerdas dan bijaksana. "Sesungguhnya situasi seperti saat ini sangat mudah dimanfaatkan pihak lain untuk memprovokasi dan mengadu domba institusi TNI dan Polri." (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya