Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Jokowi Stabil Prabowo masih Tertinggal

Rudy Policarpus
22/5/2018 08:35
Jokowi Stabil Prabowo masih Tertinggal
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya memberi paparan terkait dengan rilis survei nasional konstelasi elektoral Pilpres dan Pileg 2019 di Jakarta, kemarin.(MI/SUSANTO)

MESKI belum resmi mendeklarasikan diri sebagai calon presiden, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menjadi pesaing terkuat petahana Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019.

Survei terbaru Charta Politika menunjukkan elektabilitas Prabowo mencapai 23,3%. Ia mengungguli pesaing terdekatnya, Gatot Nurmantyo (5,5%). Sementara itu, elektabilitas Anies Baswedan ialah 3,4% dan Jusuf Kalla 2,0%.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, yang rajin memasang fotonya di baliho-baliho ternyata belum mampu mendongkrak elektabilitas. Survei terbaru Charta Politika menunjukkan hanya 0,6% responden yang memilih Cak Imin--sapaan Muhaimin.

Lalu bagaimana dengan elektabilitas Jokowi? Kader PDI Perjuangan itu masih stabil di angka 51,2%. Data hasil sigi tersebut diambil pada 13-19 April 2018 melalui wawancara tatap muka secara langsung terhadap 2.000 responden di 34 provinsi dengan margin of error 2,19%.

Artinya angka itu masih bisa bertambah atau berkurang sebesar 2,19%. Sementara itu, tingkat kepercayaan survei mencapai 95%.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan survei bertema Konstelasi elektoral Pilpres dan Pemilihan Legislatif 2019 pasca-Deklarasi Prabowo itu dilakukan setelah ada kepastian Prabowo mendeklarasikan diri maju ke Pilpres 2019.

Pada pengujian satu lawan satu atau head to head, kata Yunarto, elektabilitas Jokowi jauh berada di atas pesaingnya. "Lawan terkuat Jokowi di pemilihan presiden masih Prabowo," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Jika calon hanya dua, yakni Jokowi dan Prabowo, responden yang memilih Jokowi ialah 58,8% dan Prabowo 30%. Sementara itu, 11,2% belum memilih atau tidak menjawab.

Menurut Yunarto, elektabilitas Prabowo naik setelah yang bersangkutan mendeklarasikan kesiapan kembali menjadi calon presiden.

"Ada pengaruh dari deklarasi Prabowo minimal di internalnya yang membuat cenderung elektabilitasnya naik," ungkapnya.

Lawan lain

Jika berhadapan dengan Agus Harimurti Yudhoyono, Jokowi meraih suara 64,8% dan Agus 14,7%, serta 20,5% tidak menjawab. Dalam simulasi berhadapan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden, Jokowi mendapat 64,4% dan Anies 18,9%.

Salah satu tokoh baru yang sedang digadang-gadang masuk pertarungan pilpres, Gatot Nurmantyo, mendapat suara 18% jika berhadapan dengan Jokowi yang dipilih 64,6% responden.

Hadir sebagai narasumber Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono, Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo, Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah, dan politikus PKS Nasir Djamil.

Basarah berharap dalam pilpres nanti semua pihak berkomitmen mencari pemimpin, bukan penguasa. "Pilpres jangan kita jadikan ajang seakan-akan mati hidupnya seorang tokoh dan parpol tertentu," ujar dia.

Ferry mengatakan, pihaknya punya survei internal yang menunjukkan elektabilitas Prabowo naik. (P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya