Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Rezeki dari Allah bagi yang Yakin

Quraish Shihab
02/6/2019 22:20
Rezeki dari Allah bagi yang Yakin
Quraish Shihab(MI/Seno)

PEMBAHASAN Tafsir Al Mishbah dilanjutkan dengan Surah Az Zariyat ayat 17-30. Pada ayat sebelumnya dijelaskan mengenai orang-orang beriman yang waktu tidurnya sedikit karena beribadah dan mereka selalu berdoa pada Allah SWT.

Pembahasan kali ini diterangkan bahwa mereka (orang-orang beriman) juga menyisihkan hartanya untuk orang-orang yang meminta ataupun tidak karena ada hak orang lain di dalamnya. "Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian," demikian bunyi ayat ke-19.

Ayat ini turun di Mekah jauh sebelum Allah memerintahkan kaum muslim untuk berzakat. Ketika itu tidak ada kewajiban berzakat, tetapi orang-orang itu sudah menyisihkan sebagian harta mereka untuk siapa pun yang meminta atau tidak meminta.

Karena itu, dalam konteks zakat ada yang dinamakan amil. Mereka bertugas mencari siapa yang butuh atau berhak atas zakat, tapi enggan meminta-minta. Agama Islam mengimbau agar tidak menolak siapa pun yang minta walaupun diduga dia kaya. Orang yang datang meminta boleh jadi bukan buat dirinya, tapi untuk orang lain.

Lalu dijelaskan pula bahwa di bumi ini ada tanda-tanda kekuasaan bagi orang-orang yang mau yakin. "Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka itu, apakah kamu tidak memperhatikan?," bunyi ayat 20 dan 21.

Ayat itu dan selanjutnya menjelaskan tentang rezeki bagi umat muslim. "Dan di langit ada rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu." Maksudnya, Allah menjamin rezeki manusia, tetapi harus dibarengi dengan usaha. Rezeki itu ada di bumi, tetapi yakinlah Allah yang mengaturnya dari langit.

Setelah berbicara tentang pengaturan rezeki, ayat selanjutnya berbicara tentang kisah Nabi Ibrahim, sosok yang selalu menghormati tamu. Dijelaskan pula kaitan antara hikmah menyambut baik tamu yang berkunjung dan datangnya rezeki dari Allah.

"Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan?" begitu dikatakan ayat ke-24.

Ketika tamu masuk dan mereka berucap salam, Nabi Ibrahim menjawab salam lebih baik. Oleh karena itu, apabila ada orang yang mengucapkan salam, jawablah dengan lebih baik karena salam ialah keselamatan, mendoakan orang dari segala yang buruk, dan mendoakan dari segala anugerah.

"Ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan salaamun. Ibrahim menjawab, salaamun (mereka) adalah orang-orang yang tidak dikenal."

Tamu Nabi Ibrahim ialah malaikat-malaikat. Walaupun ia tidak kenal, Nabi Ibrahim meminta keluarganya membuat makanan. Pergilah ia diam-diam, kemudian kembali menyajikan makanan.

"(Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata, 'Janganlah kamu takut'. Dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak)."

Malaikat datang untuk menyampaikan berita gembira baginya. Nabi Ibrahim yang sudah tua akan dikaruniai anak yang memiliki pengetahuan yang dalam. Ketika istri Ibrahim mendengar ucapan para malaikat tersebut, ia datang kepada mereka dengan berteriak, dia menampar wajahnya karena takjub. Dia berkata, "Bagaimana aku melahirkan, sedangkan aku adalah perempuan tua yang mandul?"

Malaikat-malaikat Allah menjawab, "Demikianlah, Tuhanmu berfirman sebagaimana yang kami kabarkan kepadamu. Dia Mahakuasa atas itu. Tidak ada yang aneh dalam kuasa-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana yang meletakkan sesuatu pada tempatnya juga Maha Mengetahui kemaslahatan hamba-hamba-Nya."

Ayat tersebut ingin menegaskan bahwa anak anugerah dari Allah. Karena itu, jangan pernah menyesal mendapat anak lelaki kalau mengharapkan perempuan dan jangan juga sebaliknya. Syukuri dengan mendidiknya. Apa pun anugerah Tuhan, itu yang terbaik. Dia Maha Bijaksana. (Ind/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah