Menpora Harap Anindya Bakrie Tetap Jadi Ketum PRSI

SETELAH muncul harapan KONI agar Anindya Bakrie memimpin Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) periode 2020-2024, kini Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali yang juga menyampaikan harapan serupa.

Zainudin menilai masa kepemimpinan Anindya sebelumnya mampu membawa kemajuan bagi PB PRSI. Serta, memberikan sederet prestasi bagi Indonesia.

“Saya berharap betul Pak Anindya masih bersedia untuk memimpin PRSI ke depannya,” ujar Zainudin seusai pertemuan dengan pengurus PRSI, Kamis (18/2).

Meski berharap Anindya tetap menjadi Ketua Umum PB PRSI, namun Zainudin menyadari bahwa keputusan itu bergantung dari hasil rapat musyawarah nasional. Berikut, kesediaan pribadi dari Anindya untuk kembali dicalonkan sebagai pemimpin PB PRSI.

Baca juga: KONI Pastikan PON Papua Pertandingkan 37 Cabang Olahraga

“Tetapi itu tergantung beliau dan terserah pemegang hak suara. Pemerintah tidak akan intervensi. Tetapi, kita juga tidak ingin prestasi yang sudah bagus ini menjadi turun,” imbuh Zainudin.

Zainudin mengapresiasi segala upaya yang sudah dilakukan kepengurusan PRSI. Terutama dalam mendorong dan memajukan cabang akuatik tersebut. Menurutnya, cabang olahraga ini menjadi salah satu andalan Indonesia.

Lebih lanjut, dia mencontohkan prestasi cabang polo air yang tidak pernah mendapatkan emas di Sea Games selama puluhan tahun. Namun pada Sea Games Filipina 2019, cabang polo air mampu menyumbangkan emas.

Baca juga: Ini Syarat Penggunaan Kolam Renang di Masa Wabah Covid-19

Selain itu, cabang akuatik dikatakannya merupakan salah satu unggulan dalam grand desain olahraga nasional yang disusun Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Pun, akuatik menjadi salah satu cabang olahraga yang disiapkan untuk master plan Olimpiade 2032. Diketahui, Indonesia sedang berjuang untuk menjadi tuan rumah pesta olahraga akbar.

Dalam kesempatan yang sama, Anindya menyampaikan terima kasih atas dukungan Kemenpora selama ini. Menurutnya, prestasi PRSI tidak lepas dari dukungan kementerian.

Dia menyoroti salah satu pesan Menpora, yakni tata kelola. Sebab, tata kelola organisasi yang baik akan berujung pada prestasi. “Begitu juga kemitraan dengan pihak lain. Misalnya, kerja sama dengan perusahaan untuk mengirim atlet ke luar negeri,” papar Anindya.

Anindya mengamini cabang olahraga akuatik bukan hanya sekedar renang semata. Namun juga, polo air, loncat indah, renang indah dan open water. Dengan luasnya cakupan cabang olahraga ini, lanjut dia, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak.(OL-11)