Brasil Peringati 25 Tahun Meninggalnya Ayrton Senna

PEMBALAP Fromula 1 yang sukses tiga kali menjadi juara dunia, Ayrton Senna, adalah kebanggaan warga Brasil. Kini, 25 tahun, setelah Senna meninggal dalam kecelakaan di Grand Prix San Marino, dia tetap merupakan salah satu legenda olahraga terbesar negara Amerika Selatan itu.

Peringatan meninggalnya Senna pada Rabu (1/5) yang disebut Hari Senna akan membangkitkan rasa terkejut dan tidak percaya yang terjadi pascakecelakaan di Sirkuit Imola pada 1 Mei 1994 yang menyebabkan tewasnya pembalap berusia 34 tahun itu.

Peringatan itu juga akan menjadi pengingat bahwa sejak gelar terakhir Senna pada 1991 tidak pernah lagi ada pembalap Brasil yang menjadi juara dunia Formula 1.

"Ada sejumlah kesuksesan selepas Ayrton Senna namun minimnya struktur insternal di tubuh organisasi balapan Brasil membuat kurangnya berkembang olahraga itu," ujar Alexnader Grunwald, wartawan olahraga balapan Brasil.

Baca juga: Bottas Juarai GP Azerbaijan

Meninggalnya Senna sangat memukul warga Brasil mengingat penampilan Senna yang terkenal dengan helmnya yang berwarna kuning memasuki garis finish adalah kegembiraan mini di negara yang kala itu tengah dilanda krisis.

"Pada 1980-an, kami tengah menghadapi hiperinflasi, akhir dari diktator milier. Jadi, tidak ada hal yang bisa dibanggakan menjadi warga Brasil," kata Grunwald.

"Namun, melihat Senna membawa nama Brasil sebagai juara dunia merupakan simbol yang bisa dibanggakan warga Brasil," imbuhnya.

Sebuah survei pada 2014 menunjukkan bahwa 47% warga Kota Sao Paulo, kota kelahiran Senna, menempatkan pembalap itu sebagai olahragan terbesar Brasil. Legenda sepak bola Pele hanya menduduki peringkat kedua.

"Pele hidup saat orang-orang mendengarkan pertandingan sepak bola lewat radio atau membacanya di koran. Adapun Senna, dia disaksikan keluarga lewat televisi," ungkap Grunwald. (AFP/OL-2)