Trio Boling Putri Gagal Raih Emas

PELATIH tim boling Indonesia Thomas Tan menyatakan para atlet putri yang turun pada nomor trio mengawali laga di multiajang Asian Games 2018 bermain kurang lepas serta dihadapkan dengan kondisi lintasan yang berbeda.

"Pada game pertama hingga tiga ini karakter lintasan long oil tersebut menguntungkan bagi atlet spesialis spiner," kata Thomas Tan di Jakabaring Bowling Center (JBC) Palembang, Sumatra Selatan, kemarin.

"Para atlet kami kurang bermain lepas dan juga dihadapkan pada kondisi yang berbeda dengan saat berlatih yang tanpa rival," jelas Thomas.

Kondisi itu, menurut Thomas, mengharuskan atlet berusaha keluar dari kondisi tersebut. Kendati para atlet yang dihadapi notabene atlet papan atas yang kerap dijumpai di berbagai kejuaraan.

Namun, dia mengatakan bahwa kondisi tersebut tetap memberikan kondisi dan tekanan berbeda pada saat berlaga dalam pertandingan sekelas Asian Games. Game pertama berlintasan long oil dan itu memberikan keuntungan bagi atlet spiner seperti dari Malaysia, Taiwan, dan Korea Selatan.

Meski demikian, pengalaman pada laga pertama trio putri Indonesia tersebut menjadi pengalaman yang berharga dan dijadikan evaluasi untuk penampilan nomor lainnya.

"Tentunya menjadi masukan untuk trio putra yang akan turun pada pertandingan besok hari (hari ini)," papar Thomas.

Hal senada juga disampaikan manajer tim boling Indonesia Ronny Arnold Mandagi.

Sementara itu, peboling Nadia Pramanik Nurmalina mengaku dirinya sempat bermasalah dengan bola yang kurang pas saat bertanding pada nomor trio putri kemarin.

"Saya sempat kurang pas dengan bola yang digunakan sehingga cukup mengganggu sehingga harus ganti bola," kata Nadia Pramanik seusai bertanding.