Timnas Jangan Mau Terpancing

PERMAINAN keras dan sedikit provokasi yang menjadi ciri permainan tim-tim asal Timur Tengah menjadi perhatian tim nasional sepak bola U-23 Indonesia saat menghadapi Uni Emirat Arab pada babak 16 besar Asian Games 2018, besok (Jumat, 24/8). Untuk para pemain 'Garuda Muda' diminta untuk tidak terpancing provokasi tersebut.

"Seperti yang coach Milla bilang, beliau mengenal karakter mereka dan yang pasti beliau menyampaikan tetap fokus. Jangan terpancing dan tetap bermain maksimal," kata asisten pelatih timnas U-23 Indonesia Bima Sakti Tukiman seusai mendampingi tim berlatih di Lapangan ABC Senayan, kemarin.

Atensi Milla memang bukan tanpa sebab. Pelatih asal Spanyol itu pernah mencicipi budaya sepak bola UEA ketika menakhodai klub Al-Jazira pada 2013.

Selain itu, skuat Al Sukoor--julukan UEA-- juga sempat terlibat perkelahian saat menjalani laga uji coba jelang Asian Games 2018 melawan Malaysia pada awal Agustus lalu. Bahkan pihak keamanan harus turun tangan akibat tensi yang meledak-ledak.

Bek sekaligus kapten Indonesia Hansamu Yama Pranata yang sempat terlibat cekcok dengan pemain Hong Kong di laga terakhir pada Senin (20/8) lalu pun berjanji untuk tidak terpancing emosi kembali. Apalagi ia telah mengantongi kartu kuning dan terancam absen di partai selanjutnya jika kembali mendapatkan sanksi.

"Kita sudah diberikan instruksi oleh coach, diminta menahan emosi," kata pemain Barito Putera itu.

Para pemain pun memilih tidak melakukan latihan dengan intensitas berat jelang pertandingan. Pada sesi latihan pertama seusai memastikan lolos dari persaingan Grup A di Lapangan ABC Senayan pada Rabu (22/8), tim kepelatihan membagi tim menjadi dua bagian dengan porsi latihan berbeda. Pemain dengan waktu bermain lebih dari 80 menit hanya melakukan recovery dengan latihan kucing-kucingan. Sisanya berlatih taktik yang dipimpin langsung oleh Luis Milla Aspas.