Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
HANYA satu pasangan ganda campuran dan satu ganda putri Indonesia yang masih bertahan pada perhelatan Badminton Asia Championship (BAC) 2018 di Wuhan, Tiongkok, hingga kemarin.
Mereka yang masih bertahan dan berhasil lolos ke babak semifinal ialah ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan ganda putri Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta.
Dalam babak perempat final pada Jumat (27/4), Tontowi/Liliyana atau yang biasa disapa Owi/Butet mengalahkan ganda campuran Tiongkok He Jiteng/Du Yue.
Pasangan peraih medali emas di Olimpiade 2016 tersebut sempat dibuat dibuat repot oleh pasangan tuan rumah karena harus bermain tiga set dengan skor 21-1, 9-21, dan 21-10.
Sementara itu, Della/Rizki yang sedang dalam performa terbaik menang lebih mudah. Mereka hanya membutuhkan dua set dengan skor 21-12 dan 21-12 untuk menyingkirkan ganda putri Jepang Naoko Fukuman/Kurumi Yonao.
Sayangnya, kesuksesan Della/Rizki tidak diikuti Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menjadi unggulan kelima. Mereka menyerah dari unggulan kedua asal Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dengan skor 21-19 dan 21-14.
Ricky Karandasuwardi/Debby Susanto yang turun di nomor ganda campuran juga tidak mampu mengekor Owi/Butet. Mereka dikalahkan unggulan kedua Wang Yilyu/Huang Dongping dengan skor 21-15 dan 21-19.
Baik Owi/Butet maupun Della/Rizki tentu diharapkan dapat mencapai babak final dan menyumbangkan gelar juara. Apalagi setelah seluruh andalan Indonesia dari sektor ganda putra tumbang di babak kedua.
Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian yang kini merupakan ganda putra nomor 10 dunia dan duet Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tidak bisa berbicara banyak.
Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengaku hasil pada BAC 2018 di luar perkiraannya. Lambatnya para pemain mengantisipasi pola permainan lawan menjadi faktor utama mengapa semua anak asuhnya harus angkat koper lebih dulu dari Tiongkok.
"Musuh itu sudah mengetahui kelemahan ganda putra Indonesia jika main dengan bola yang berat. Ketika kami mengangkat bola, mereka tidak mau main dengan pola kami. Itu menjadi pekerjaan rumah untuk saya," kata Herry.
Prestasi terakhir Indonesia di BAC diraih tiga tahun lalu. Saat itu, Ahsan/Hendra menjadi runner-up setelah kalah dari pasangan Korsel Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved