Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Layanan Kelurahan Tetap Berjalan

Bayu Anggoro
01/3/2017 08:01
Layanan Kelurahan Tetap Berjalan
(MI/Bayu Anggoro)

KANTOR Kelurahan Arjuna, di Jalan Pandawa, Kota Bandung, Jawa Barat, belum pulih. Pecahan kaca menghiasi sejumlah ruangan dan bekas kebakaran masih tampak di dalam kantor.

Di luar kantor, sejumlah anggota kepolisian bersenjata lengkap tampak berjaga. Garis polisi juga belum dilepas dari pintu gerbang hingga ruangan kantor.

Kerumunan warga terlihat mulai Taman Pandawa hingga kantor kelurahan. Mobil tim Gegana Polda Jawa Barat pun disiagakan di lingkungan itu. "Kantor Kelurahan Arjuna ditutup sampai tiga hari ke depan. Pelayanan kepada masyarakat dipindahkan ke Kantor Kecamatan Cicendo," papar Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, kemarin.

Kantor Kelurahan Arjuna sempat menjadi tempat persembunyian Yayat Cahdiyat, 41, saat akan melakukan aksi terorisme dengan meledakkan bom panci, Senin (27/2). Dalam kepungan polisi dan berondongan peluru, Yayat akhirnya tewas.

Kemarin, tim dari Pusat Laboratorium dan Forensik Mabes Polri masih melakukan lanjutan olah tempat kejadian perkara di sekitar Lapangan Pandawa dan Kantor Kelurahan Arjuna. Kepala Bidang Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Mabes Polri, Komisaris Besar Ulung Kanjaya, menyatakan olah tempat kejadian perkara akan terus ia lakukan sampai beberapa hari ke depan. "Kami terus melakukan indentifikasi lokasi," tegasnya.

Perketat penjagaan
Kapolrestabes Bandung, Kombes Hendro Pandowo, mengungkapkan polisi terus menjaga lokasi kejadian bom panci, Lapangan Pandawa, dan Kantor Kelurahan Arjuna. "Ini tugas kami memastikan keamanan. Olah TKP dan perkembangan kasus pelaku dilakukan Mabes Polri."

Tugas lain yang ia lakukan ialah meningkatkan pengamanan di Bandara Husein Sastranegara dan Stasiun Kereta Api Bandung. Lokasi kedua objek vital itu berdekatan dengan ledakan bom.

Koordinasi dengan aparat lintas sektoral, lanjutnya, juga ditingkatkan. "Kami akan meningkatkan quick response untuk mencegah berbagai kejahatan, seperti terorisme ini," katanya.

Meski begitu, dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena kondusivitas Kota Bandung tetap terjaga. Warga tidak perlu khawatir akan adanya ledakan bom susulan. "Warga tetap harus waspada dan meningkatkan kepedulian terhadap kondisi sekitar.

Jika ada pendatang baru yang mencurigakan, lapor. Yang biasa pulang malam, tidak berinteraksi, laporkan," tandasnya.

Dari Purwakarta, Agus Marsal, mantan terpidana terorisme, mengaku sangat mengenal Yayat. Mereka pernah tergabung dalam pengajian di Cikampek, pimpinan Hiru Hidayat, pada 2008-2009.

"Saya pernah satu tim bersama Yayat saat berlatih militer di Janto, Aceh Besar. Saya, Yayat, Bebas Iriana, dan Enjang Sumantri ditangkap setelah merampok untuk mencari dana pelatihan militer," lanjutnya.

Soal alamat Yayat, Agus mengaku tidak tahu. Mereka selalu bertemu di suatu tempat yang sudah disetujui bersama. "Terakhir ketemu saat ditangkap. Dia orangnya baik dan selama ini berdagang di sekolah," tandas Agus.

Jenazah Yayat, sampai kemarin, masih berada di Ruang Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta. Tim belum melakukan autopsi dan pengumpulan data antemortem serta post mortem. Kabid Pelayanan Kedokteran Kepolisian Kombes Yusuf Mawadi mengaku belum mendapat surat permintaan dari penyidik. (RZ/BU/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya