Kunjungi Bali, Menteri Kerajaan Bahrain Jalin Kerja Sama Investasi

TOKOH masyarakat Bali Made Bagus Kertha Negara atau biasa disapa Ajik Sting menggelar pertemuan dengan H E Mohammed bin Khalifa bin Ahmed Al Khalifa, Menteri Minyak dan Gas yang juga pangeran Kerajaan Bahrain. Dalam pertemuan itu, keduanya membuat kesepakatan untuk bekerja sama membangun holding company dalam bidang investasi, pendanaan, dan perdagangan di Bali.

"Jadi hasil pertemuan saya bersama Menteri Kerajaan Bahrain adalah bekerja sama untuk berinvestasi di Bali,” ungkap Ajik Sting, Senin (22/7).

Lebih lanjut, dengan kolaborasi ini, Bali bakal punya akses ke pasar internasional, teknologi terbaru, dan sumber daya melimpah. "Ini berarti lebih banyak peluang usaha dan lapangan kerja untuk masyarakat Bali," ujarnya.

Baca juga : 4 Hal yang Disampaikan Jokowi dalam Pertemuan dengan Presiden UEA

Kemudian, dengan terbentuknya holding company ini, diharapkan bakal mendanai berbagai proyek besar di Denpasar dan wilayah lain di Bali, mulai dari infrastruktur, pariwisata, hingga teknologi.

"Kami berharap dengan adanya kerja sama ini bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Bali, serta membuat Bali makin maju dan modern," tuturnya.

Dengan begitu, hal ini bisa membantu pemerintah serta masyarakat Bali lebih aktif dan membuat produk lokal menjadi go international.

Baca juga : Siapkan Siswa Terampil di Industri Retail, Ditjen Vokasi Gandeng Industri

"Kami bakal buat Bali jadi pusat perdagangan yang lebih aktif. Produk-produk lokal kita bisa lebih mudah go international, dan barang-barang berkualitas dari luar negeri juga lebih mudah masuk," kata Ajik Sting.

Dengan kerja sama investasi dan pendanaan besar ini, ekonomi Denpasar dan Bali pada umumnya diharapkan semakin kuat dan stabil. "Tentu ini akan berdampak pada kesejahteraan perekonomian masyarakat  yang bakal meningkat," ucapnya.

Setelah pertemuan tersebut, Ajik Sting memberikan cinderamata kepada Menteri Minyak dan Gas H E Mohammed bin Khalifa bin Ahmed Al Khalifa berupa lukisan karya Vincent Van Gogh.

Baca juga : Jepang dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Keamanan

Cari Investor
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bali menyebutkan proyek Tol Gilimanuk-Mengwi saat ini masih menjalani proses lelang ulang untuk mencari investor sekaligus berfungsi sebagai operator.

"Sekarang berproses di Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta di sela konferensi logistik dan forwarder Asia Pasifik di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan saat ini pemerintah menjadi pemrakarsa proyek tersebut (solicited) karena belum mendapatkan pendanaan. Sebelumnya proyek tol yang rencananya memiliki panjang 96,84 kilometer itu <em>unsolicited</em> atau diprakarsai investor atau badan usaha.

Baca juga : Podomoro University Jalin Kerja Sama Strategis dengan Mitra Bertaraf Internasional

Ia menyebutkan proses lelang ulang dilakukan karena ada beberapa indikator belum tuntas di antaranya terkait kesiapan investor membiayai proyek tol yang rencananya menjadi terpanjang di Bali.

Apakah investor siap atau tidak, kemudian terkait demand dan lainnya, mungkin banyak yang bisa dibicarakan. Tapi menurut saya, kita tunggu prosesnya saja," imbuhnya. (Ant/N-2)