Akibat Banjir Sulawesi Selatan Jembatan Putus, 10 Desa di Latimojong Masih Terisolir

PASCA bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Jembatan Kadundung, yang menghubungkan Desa Kadundung dengan Desa Ranteballa, Kecamatan Latimojong, menjadi salah satu titik terputus. Data dari BNPB Posko Induk Tanggap Darurat Bencana Luwu menunjukkan bahwa hingga saat ini, 10 desa di Kecamatan Latimojong dan satu desa di Kecamatan Suli Barat masih terisolir.

Akses jalan yang tertimbun material lumpur dan putusnya jembatan penghubung antar desa menjadi penyebab utama ribuan warga masih terisolir. Jembatan Kadundung, yang menghubungkan Desa Kadundung dengan Desa Ranteballa, Kecamatan Latimojong, menjadi salah satu titik terputus akibat terkena dampak banjir bandang.

Selain mengisolir ribuan warga, bencana tersebut juga mengakibatkan rusaknya 130 rumah warga secara parah. Di Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong, puluhan rumah hanyut terseret banjir, meninggalkan kerugian materi yang besar.

Baca juga : BNPB Salurkan Rp500 juta untuk Tanggap Darurat Bencana di Luwu

Salah seorang korban, Ibu Suriani, menyatakan bahwa banjir kali ini merupakan yang terparah yang pernah mereka alami. Air bah mencapai ketinggian 5 hingga 7 meter, merusak banyak harta benda dengan nilai mencapai ratusan juta.

"Sebelum banjir, air sungai surut, namun beberapa waktu kemudian air bah dengan barang-barang kayu besar tiba-tiba datang dan menghanyutkan sejumlah rumah, termasuk jembatan," ungkap Ibu Suriani, warga Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong.

Bencana ini menunjukkan perlunya upaya tanggap darurat yang cepat dan efisien untuk membantu para korban dan memulihkan akses transportasi dan komunikasi di wilayah terdampak. (Z-10)