Stok di Penggilingan Padi Habis, Beras Menjadi Langka

STOK beras penggilingan padi di kawasan pesisir Gresik, Jawa Timur, sudah habis. Kondisi tersebut mengakibatkan harga beras melambung naik hingga Rp2.000 per kilogram (kg) dalam lima hari terakhir.

Akibatnya, warga resah dan mengaku kesulitan mendapatkan beras layak konsumsi. "Kami kebingungan beras langka dan sangat mahal," keluh Suwarti, warga di kecamatan Panceng, Rabu (14/12) siang.

Menurut dia, selain mahal, beras sangat sulit didapatkan. Kalau harga barang naik, lanjut dia, warga masih bisa memaklumi karena menjelang pergantian tahun.

Beras kualitas medium yang biasanya dijual seharga Rp9.O00-Rp9.200 kini menjadi Rp11.200 per kg. "Ini sudah mahal, beras langka. Apa kami enggak bingung?" jelasnya.

Hal senada disampaikan Sholihkah, pemilik kios sembako di wilayah setempat. Menurut dia, beras kualitas medium yang biasanya seharga Rp240 ribu per 25 kg kini menjadi Rp280 ribu.

Namun, stok beras yang dimilikinya sudah habis. Dia juga sudah meminta kiriman pada sejumlah penggilingan padi di Kecamatan Panceng dan Dukun. Namun, tidak satu pun penggilingan padi yang memiliki stok beras.

"Sudah habis enggak punya beras. Para pelanggan juga terpaksa kami tolak, karena beras tidak ada," tambahnya.

Sebelumnya, stok beras di penggilingan padi di kawasan setempat mulai menipis. Ini karena hasil panen petani setempat sudah habis dan sedang memasuki musim paceklik.

Kondisi tersebut diperkirakan bakal memicu harga beras makin melambung. Kini para pemilik penggilingan padi hanya menunggu warga yang hendak menggilingkan sisa gabahnya.

"Kalau sekarang sudah tidak ada stok sama sekali. Kami hanya menunggu satu dua warga yang mau menggiling saja Mas," kata Kasduri, pemilik penggilingan padi, di Kecamatan Panceng, Gresik, akhir bulan lalu. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Wisnu Arto Subari