Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENGGUNAAN kendaraan listrik memang tidak bisa dihindari dan bisa dipastikan menjadi masa depan manusia. Hal itu karena bahan bakar fosil cepat atau lambat bakal habis.
Itu pula pemerintah pusat mulai gencar memperkenalkan mobil listrik ke masyarakat. Selain itu pemerintah juga terus mengeluarkan berbagai kebijakan, salah satunya dengan diterbitkannya Peraturan Presiden No 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk Transportasi Jalan.
Baca juga: Presiden Pastikan Harga Mobil Listrik Pasti akan Murah
Berangkat dari situ pula Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta melakukan uji coba mobil listrik asal Korea yang akan digunakan para kepala negara peserta konferensi G20. Sebanyak 400 unit mobil bermerek Hyundai itu didatangkan untuk menyukseskan kegiatan G20 November mendatang yang bebas emisi.
“Penggunaan kendaraan listrik secara massal merupakan salah satu upaya pemerintah dalam rangka menurunkan emisi karbon di sektor transportasi. Kendaraan listrik akan membantu mengatasi masalah perubahan iklim dan pemanasan global. Transformasi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik perlu terus digenjot, bukan saja dari hulu tapi juga hilirnya,” tutur Bupati Suwirta.
“Kita akan fokus membangun ekosistem kendaraan listrik, jangan sampai peminat kendaran listrik sudah banyak tapi ekosistemnya belum siap. Oleh karena itu kita perlu siapkan secara menyeluruh seperti Stasiun Pengisian Listrik Kendaraan Umum (SPLKU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang tersebar di seluruh wilayah Klungkung,” papar Bupati Suwirta.
Kantor ULP PLN Klungkung yang terletak di jalan Ngurah Rai Klungkung telah dilengkapi dengan fasilitas SPLKU. Di tempat itu bisa dilakukan pengisian ulang batre mobil listrik dengan bertransaksi menggunakan aplikasi pada perangkat smartphone.
“Kita sudah punya SPLKU, semoga ke depannya kita bisa punya SPBKLU juga. Untuk kendaraan operasional G20 ini hanya diperlukan pengisian selama 1 jam untuk menempuh jarak 600 km. Satu jam adalah waktu murah dibandingkan jika kita harus seumur hidup terkena polusi udara. Konsumsi BBM Indonesia mencapai sekitar 1,2 juta barel per hari dan menyumbang 27% emisi karbon atau sekitar 157 juta ton CO2. Penggunaan kendaraan listrik bisa menurunkan konsumsi BBM sebagai bahan bakar fosil dan menurunkan emisi CO2. Saya mengajak saudara-saudara sekalian untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, dengan demikian Bali akan bebas polusi," ujar Bupati Suwirta.
Indonesia memiliki potensi untuk membuat kendaraan listrik karena teknologi dan komponen yang digunakan lebih sederhana daripada kendaraan konvensional. Hal ini merupakan kesempatan besar bagi industri otomotif di dalam negeri.
"Indonesia punya potensi untuk memproduksi baterai dengan didukung potensi tambang mineral nikel sebagai bahan baku baterai. Saat ini telah dibentuk Indonesia Battery Holding (IBH). IBH akan mengolah produk nikel dari hulu ke hilir hingga menjadi produk baterai kendaraan listrik. Kami pemerintah daerah siap mendukung kebijakan yang diintruksikan oleh pemerintah pusat. Mulai dari kebijakan kendaran listrik untuk kendaraan jabatan, kendaraan operasional, maupun kendaraan umum," ungkap Bupati Suwirta. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved