Disiplin Rendah, Tambahan Kasus Melonjak

KESADARAN warga untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan masih rendah. Akibatnya fatal, angka infeksi baru covid-19 terus melaju.

Tingginya angka penjangkitan baru membuat Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Namun, di lapangan, warga masih abai untuk memakai masker.

Kondisi itu mudah ditemukan di pasar tradisional dan tempat pendaratan ikan. Selain itu, banyak pengendara sepeda motor dan sopir angkutan kota juga tidak mengenakan masker.

PPKM di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, juga tidak ditaati para pelaku usaha. Beberapa kali tim yustisi menggerebek dan menutup lokasi hiburan karaoke. Namun, usaha jenis hiburan malam ini tetap buka. "Saya perintahkan, tidak pandang bulu, semua pelanggar harus diberi sanksi tegas," kata Bupati Haryanto.

Angka infeksi covid-19 di Pati masih tinggi. Sampai saat ini, ada 256 warga yang masih harus dirawat. "Total kasus sudah mencapai 3.148, 261 di antaranya meninggal dunia," sambung Kepala Dinas Kesehatan Edi Siswanto.

Kebandelan warga juga membuat runyam wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kasus aktif mencapai 5.185 orang. Akibatnya, kapasitas rumah sakit dan tenaga kesehatan dalam kondisi kritis.

"Kondisi tenaga kesehatan sangat memprihatinkan. Mereka capek dan dalam tekanan besar. Antrean pasien membeludak dan tidak tertampung di rumah sakit atau layanan kesehatan lainnya," ungkap Wakil Ketua DPRD Huda Tri Yudiana.

Bali juga kelimpungan. Kasus aktif mencapai 2.266. Kemarin, dalam satu hari, pasien baru bertambah 304 orang. "Sudah sepekan ini terjadi peningkatan kasus. Kami menduga ini dampak liburan Natal dan Tahun Baru," tutur Sekretaris Satgas Covid-19, Made Rentin.

Situasi yang sama juga dihadapi Satgas di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Satu-satunya rumah sakit rujukan, yakni RSUD dr TC Hillers, Maumere, sudah merawat 14 pasien.

"Ruang isolasi sudah penuh. Warga harus lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan," jelas Juru Bicara Satgas Covid-19, Clara Francis. (PO/AS/AT/OL/GL/JS/N-2)