Blora akan Terapkan Jam Malam

KASUS korban terpapar covid-19 di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terus meningkat. Bupati Blora, Djoko Nugroho, memberlakukan jam malam terhitung Sabtu (19/12).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Blora, saat ini terdapat 36 pasien positif dirawat di rumah sakit dan 368 pasien isolasi mandiri.

"Mulai Sabtu (19/12) besok kita memberlakukan jam malam. Seluruh kegiatan warga selain terkait pekerjaan di bidang kesehatan, keamanan, dan pelayanan umum, dilarang pada malam hari," tandas Djoko Nugroho, Rabu (16/12).

Selain memberlakukan jam malam, Djoko juga meminta para pejabat dan tokoh agama agar tidak merayakan Natal dan Tahun Baru dengan pesta-pesta guna mencegah penyebaran covid-19 kian meluas.

"Silakan peribadatan tetap dilaksanakan di gereja dengan protokol kesehatan ketat. Tapi saya melarang merayakan Natal dan Tahun Baru dengan pesta-pesta seperti tahun-tahun sebelumnya dengan mengundang khalayak dalam jumlah besar karena sangat rawan penyebaran covid-19," cetusnya.

Dalam rangka mempercepat proses penanganan pasien covid-19, Pemkab Blora telah memiliki satu unit alat uji usap metode polymerase chain reaction (PCR) yang dibeli seharga Rp2,1 miliar melalui APBD.

Djoko juga mengungkapkan rumah sakit DKT Blora milik TNI-AD akan mendapatkan bantuan alat PCR dari Mabes AD. Kapasitas alat PCR milik DKT lebih besar daripada milik Pemkab Blora.

Sementara itu, Tim Penegak Hukum Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, akan mengawasi penerapan prokes selama berlangsung perayaan Natal maupun Tahun Baru.

Kepala Dinas Satpol Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Temanggung, Agus Munadi, menyatakan pengawasan dilakukan untuk memastikan masyarakat tetap sehat dan terhindar dari penularan virus korona.

"Kami akan menggalakkan pemantauan dan pengawasan penerapan prokes saat Natal dan Tahun Baru (Nataru)," kata Agus, Rabu (16/12). Pihaknya juga sudah memasang spanduk di sekitar gereja berisi imbauan untuk menerapkan prokes. (AS/TS/N-1)