Cegah Timbulnya Klaster Gereja

SEBANYAK 47 jemaat dari sebuah gereja di Palangka Raya, Kalteng, terkonfirmasi positif covid-19. Hasil itu diketahui pascapenelusuran yang dilakukan Satgas Covid-19 Palangka Raya.

"Untuk itu, kami segera melayangkan surat kepada pengurus gereja untuk melakukan penutupan sementara selama 14 hari ke depan," ujar Ketua Harian Satgas Covid-19 Palangka Raya Emi Abriyani, Jumat (11/12) malam.

Penutupan itu, kata Emi, dilakukan untuk mencegah inkubasi virus selama 14 hari dan memutus mata rantai penyebaran di kalangan jemaat gereja yang terletak di Jl Rajawali itu. "Selama ditutup akan dilakukan sterilisasi dan penyemprotan cairan disinfektan," katanya.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kalteng, penambahan kasus positif masih tinggi. Untuk Jumat (11/12) saja terdapat penambahan 216 orang.

Sementara itu, Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Nusa Tenggara Timur, mengeluarkan edaran tata ibadah Natal dan Tahun Baru bagi jemaat di zona hijau, kuning, dan merah untuk mencegah penyebaran covid-19.

Salah satu isi edaran itu ialah perempuan hamil, anak-anak usia di bawah 12 tahun, orang lanjut usia, orang dengan kondisi tubuh yang kurang sehat, atau yang memiliki penyakit bawaan diminta merayakan Natal dan Tahun Baru di rumah. Namun, aturan itu hanya berlaku bagi jemaat yang berada di zona hijau dan oranye covid-19. Adapun jemaat yang berada di zona merah, semua kegiatan menyambut Natal dan Tahun Baru digelar di rumah.

Ketua Majelis Sinode GMIT Pendeta Merry Kolimon mengatakan jemaat yang mengikuti ibadah dan perayaan Natal serta Tahun Baru di gedung gereja, tidak melebihi 50% dari kapasitas ruangan untuk mencegah kontak antarjemaat.

Perayaan Natal yang biasa digelar pada malam Natal juga ditiadakan karena ibadah hanya diperbolehkan digelar pagi hingga sore. "Tujuannya memudahkan panitia dapat melakukan pengawasan dan penegakan protokol kesehatan," katanya. (SS/PO/J-1)