Dua Dokter Wafat IDI Ingatkan 3M

PERINGATAN untuk meningkatkan kedisiplinan menerapkan 3M kembali dilontarkan kalangan medis. Tidak hanya di tengah masyarakat, tapi juga di kalangan tenaga kesehatan.

Kemarin, dua dokter meninggal dunia dalam perawatan setelah dinyatakan positif covid-19. Satu dokter di Jepara, Jawa Tengah, dan satu lainnya di Kendari, Sulawesi Tenggara.

"Dokter juga harus selalu waspada. Tidak hanya di lingkungan tempat praktik, tapi juga lingkungan kerja dan lingkungan rumah," papar Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia Sulawesi Tenggara Agus Purwo Hidayat.

Ia meminta para sejawatnya juga disiplin menerapkan protokol kesehatan di semua aktivitas mereka. "Penyebaran virus masih terjadi. Tenaga kesehatan juga harus disiplin menerapkan 3M."

Dokter Yudhi Aschary Pratama, 27, wafat di Rumah Sakit Bahteramas, Kendari. Ia dokter di Puskesmas Puuwatu dan praktik di RS Permata Bunda.

Di Sulawesi Tenggara, sudah 103 dokter terpapar pandemi, 92 orang di antaranya sudah sembuh dan 10 orang masih menjalani isolasi. Tiga orang meninggal dunia.

Dokter kedua yang meninggal dunia ialah Yoyok Setiyono, 51, yang sehari-hari bertugas di RSUD Kartini, Jepara. Ia dirawat di RS dr Moewardi, Surakarta.

Di Jepara, sudah empat tenaga medis yang wafat, yakni dua dokter dan dua perawat. Sementara itu, di RSUD Kartini sudah 24 tenaga kesehatan yang terpapar.

Keengganan seorang anggota DPRD Bangka Belitung untuk tidak melakukan perjalanan luar kota berbuah petaka. Setelah dia terpapar, tiga anaknya ikut terjangkit.

"NP, 42, anggota dewan, positif setelah dinas luar. Ia membawa virus ke rumah sehingga tiga anaknya juga tertular," kata Kepala dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Masagus Hakim.

Di ujung timur negeri ini, covid-19 juga sudah jauh merasuk. Di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, sudah empat warga terjangkit.

"Dua di antara mereka terpapar dari transmisi lokal. Mereka dirawat di ruang isolasi RSUD dr TC Hillers," papar Juru Bicara Satgas Covid-19 Petrus Herlemus. (AS/RF/GL/JS/HM/Ant/N-2)