Percepat Penanganan Tes Massal Dikebut

PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah meminta Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat untuk mempercepat rapid test dan swab massal agar pasien positif covid-19 bisa ditangani lebih cepat. Angka positif covid-19 di provinsi itu kini mencapai 2.518 orang.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan percepatan rapid test dan swab massal juga harus diimbangi dengan kecepatan uji sampel di laboratorium sehingga hasil tes bisa segera diperoleh. Selain itu, pengecekan kategori pasien korona juga harus diperketat sehingga penanganan dapat disesuaikan dengan gejala supaya pasien lebih cepat sembuh.

“Uji laboraturoim yang lebih cepat dapat mempercepat penanganan,” kata Gubernur di Semarang, kemarin. Tingginya angka meninggal dunia pada pasien dalam pengawasan (PDP), lanjutnya, harus dicek kembali untuk mengetahui apakah ada faktor penyakit bawaan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, sebelumnya mengatakan kecepatan uji laboraturium di Jateng saat ini mencapai 900-1.000 sampel per hari dan pada Juli mendatang ditargetkan total hasil uji laboratorium sebanyak 120.000.

Berdasarkan data, dari 2.518 kasus positif covid-19, sebanyak 1.190 orang (47,26%) di antara mereka masih dirawat, 1.125 (44,68%) sembuh, dan 203 orang meninggal dunia. Jumlah PDP seluruhnya tercatat 7.402 orang dengan 949 orang (12,82%) masih dirawat, 5.421 (73,24%) sembuh, dan 1.032 orang (13,94%) meninggal dunia.

Untuk mempercepat tes massal, Dinkes Purbalingga telah menyiapkan pengadaan 1.000 alat tes cepat covid-19. Rapid test akan diprioritaskan bagi masyarakat yang berada di pusat-pusat keramaian. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadi penularan di fasilitas publik atau tempat umum.

Polresta Cirebon, Jawa Barat, juga berupaya mempercepat memutus penularan covid-19 dengan menggelar rapid test secara drive thru untuk umum di halaman Kantor Polresta Cirebon, kemarin. Kapolresta Cirebon Komisaris Besar M Syahduddi menjelaskan acara yang sekaligus digelar dalam Hari Bhayangkara ke-74 itu merupakan bentuk kepedulian kepolisian menangani pendemi covid-19.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia, HM Jusuf Kalla, di Makassar, Sulawesi Selatan, mengatakan kecepatan dalam bertindak dan tes massal ialah kunci untuk menang melawan virus korona. Menurutnya, banyak negara gagal menghadapi korona karena terlalu menganggap enteng wabah mematikan itu sehingga terlambat mengambil tindakan.

Program pengabdian

Di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, sebanyak 58 guru di empat pesantren menjalani rapid test. Tes cepat itu dilakukan menjelang para guru berangkat untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat ke sejumlah daerah di Indonesia.

Mereka merupakan santri tingkat akhir dari Pesantren Manbaul Ulum Bata-Bata, Darul Ulum Banyuanyar, Puncak Darussalam, dan Pesantren Almujtma. (LD/LN/UL/MG/N-1)