Korban Covid-19 terus Naik, Tapi PSBB Sidoarjo Kok Masih Wacana

Meskipun penyebaran virus korona di Kabupaten Sidoarjo terus meluas, penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah ini masih wacana. Hal ini disebabkan masih banyak dampak aspek sosial dan ekonomi yang perlu menjadi pertimbangan penerapan PSBB.

Saat ini upaya memutus penyebaran virus korona di Kabupaten Sidoarjo masih sebatas memberlakukan physical distancing maupun social distancing. Physical distancing diperluas lagi dengan menutup sejumlah ruas jalan setiap harinya.

Upaya lain adalah meniadakan kerumunan di lingkungan masyarakat. Seperti larangan buka tempat hiburan, warung kopi dan kafe di wilayah ini. Sejumlah rumah makan atau restoran juga diperbolehkan buka namun tidak melayani pembeli makan di tempat.

Baca Juga:  Di Jakarta Berlaku PSBB, Ini Pekerjaan yang Masih Bisa Beroperasi

Sementara untuk memberlakukan PSBB di wilayah ini ternyata masih sebatas wacana. Padahal penyebaran virus korona di Sidoarjo terus meluas dan 11 kecamatan dari 18 kecamatan sudah masuk zona merah.

Penderita positif covid-19 sudah mencapai 51 orang, jumlah pasien dalam pengawasan 114 orang, serta orang dalam pemantauan 486 orang. Meskipun beberapa orang sudah dinyatakan sembuh, namun angka kematian mencapai 15 orang.

Kapolresta Sidoarjo yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sidoarjo Kombes Sumardji mengatakan, ada beberapa aspek yang menjadi pertimbangan belum dilakukannya penerapan PSBB. Di antaranya aspek sosial dan ekonomi, mengingat di Sidoarjo banyak pabrik yang mempekerjakan puluhan ribu orang.

''Beberapa kali sudah diadakan rapat Forpimda, namun untuk PSBB masih wacana,'' kata Sumardji. (HS/OL-10)